Mohon tunggu...
Ibnu Satrio
Ibnu Satrio Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama dan NIM: Ibnu Satrio (46120010048). Jurusan: Psikologi. Kampus: Universitas Mercu Buana. Dosen pengampu mata kuliah: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus David Hume dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   21:50 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:50 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Diskursus David Hume Memberantas Korupsi?

Ibnu Satrio
Ibnu Satrio

Pencegahan korupsi sangatlah susah apabila hanya mengandalkan sebuah sistem yang ada disebuah negara. Hal pencegahan harus dengan vice versa atau timbal balik. Maka dari itu  aspek personal yang harus diperhatikan apabila membicarakan yang berkaitan dengan korupsi. Filsafat memiliki peranan yang baik disini. Perspektif filsafat melibatkan pemahaman mendalam tentang etika, moralitas, dan tata nilai yang mendasari perilaku manusia. Dalam beretika dan bermoral kita bisa melihat ini dari 3 pandangan, yaitu Etika Kebajikan, Etika Deontologis, dan Etika Konsekuensialisme. Ketiga etika memiliki perannya masing - masing. Etika kebajikan memiliki peran sebagai pengembangan karakter yang baik, etika deontologis memiliki prinsip moral mutlak dan kewajiban moral tanpa memandang konsekuensi, dan etika konsekuensialisme berfokus pada konsekuensi dari tindakan. Dalam hal ini, mencegah korupsi berarti menekankan dampak negatif yang luas dari tindakan korupsi terhadap individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan mencoba untuk tidak bersifat egois kita bisa melatihnya di dalam kehidupan sehari - hari. Mencoba untuk mementingkan diri sendiri karena itu adalah hal yang tidak baik. Dengan melatih diri kita sendiri untuk tidak egois kita bisa gunakan cara seperti menimbulkan rasa empati dan pengertian antar sesama dari situ kita bisa berusaha untuk memahami dan merasakan perasaan dan pengalaman orang lain. Melalui empati, seseorang dapat melihat dunia dari perspektif orang lain, mengurangi fokus hanya pada diri sendiri. Melatih diri untuk tidak merasa egois adalah proses yang berkelanjutan. Mengubah pola pikir dan perilaku membutuhkan kesabaran, komitmen, dan kesadaran diri yang terus-menerus untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih terhubung dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.

Pencegahan korupsi bukanlah tugas yang mudah dan memerlukan kerjasama dari berbagai bidang, termasuk pemerintah, pendidikan, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Dengan menerapkan prinsip-prinsip filosofis ini, dapat diharapkan terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan berintegritas.

Daftar Pustaka : 

Busroh, F. F. (2017). Upaya Pencegahan Korupsi Melalui Reaktualisasi Nilai-Nilai

Pancasila. Lex Publica, 4(1), 631-644.

David Hume dalam filsaat da bisnis. (2021). BBS EBC Malang. https://binus.ac.id/malang/ebc/david-hume-dalam-filsaat-da-bisnis/

Jessop, T. Edmund and Cranston, . Maurice (2023, November 9). David Hume.

Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/biography/David-Hume

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun