Mohon tunggu...
Satrio Arismunandar
Satrio Arismunandar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, esais, praktisi media, dosen ilmu komunikasi, mantan jurnalis Pelita, Kompas, Media Indonesia, Majalah D&R, Trans TV, Aktual.com. Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Penulis buku, esais, praktisi media, dosen ilmu komunikasi, mantan jurnalis Pelita, Kompas, Media Indonesia, Majalah D&R, Trans TV, Aktual.com. Pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Survei "Tidak Ilmiah" YLKI untuk Memojokkan AMDK Galon Isi Ulang

27 Maret 2022   07:12 Diperbarui: 23 September 2022   07:31 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, perlu adanya aturan terkait tulisan peringatan pada label galon AMDK seperti: "Kemasan Ini Mengandung BPA“ serta "Produk AMDK galon ini Berpotensi terjadi migrasi BPA Untuk Perhatian Konsumen Usia Rentan.“

Bisfenol A (BPA) adalah suatu campuran kimia yang --dari hasil penelitian ahli kesehatan-- berpotensi menyebabkan kanker dan kemandulan pada manusia. Campuran zat ini dapat ditemui pada galon guna ulang yang berbahan plastik keras polikarbonat.

Ketiga, upaya penurunan kadar BPA dalam pangan perlu dilakukan untuk melindungi konsumen usia rentan.

Keempat, penjual AMDK Galon agar lebih memperhatikan penyimpanan produk yang baik dan benar untuk menjaga kualitas produk dan mencegah migrasi BPA ke produk air.

Kelima, konsumen agar lebih memperhatikan petunjuk penyimpanan dan pemakaian AMDK yang baik dan benar, agar kualitas air yang dibeli tetap terjaga.

Kelemahan Penelitian

Menanggapi survei yang dipresentasikan Tulus serta rekomendasi-rekomendasi yang ia usulkan, saya ingin menunjukkan beberapa kerancuan dan kelemahan dalam “penelitian,” yang hasilnya dipaparkan Tulus.

Pertama, harus jelas bahwa survei itu pada dasarnya hanyalah mencari opini. Ya, betul: opini. Opini seperti: Apakah pada pilpres nanti, seseorang akan memilih capres A atau capres B? Apakah pada pemilu, ia akan mencoblos parpol C atau parpol D?

Jadi opini tidak bisa dijadikan dasar untuk membuat kesimpulan tentang sesuatu fakta, yang harus diukur dengan alat atau instrumen yang tepat, yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Survei bisa mencari jawaban, misalnya: Apakah konsumen lebih suka menggunakan/mengkonsumsi AMDK botol 600 ml atau botol 350 ml? Atau, apakah konsumen lebih suka minum teh rasa apel, atau teh rasa jeruk?

Namun, survei tidak bisa –dan tidak mungkin menjawab pertanyaan—apakah AMDK Galon yang terpapar sinar matahari itu akan menimbulkan migrasi zat BPA ke air minum atau tidak? Itu harus diukur dengan alat tertentu, dan hasil pengukuran akan bersifat objektif, karena bukan sekadar opini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun