Mohon tunggu...
Satrio Anugrah
Satrio Anugrah Mohon Tunggu... Lainnya - Football Coach, Football Writer

Menulis untuk menyenangkan diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tangis di pinggir kuburan

27 Januari 2021   17:58 Diperbarui: 28 Januari 2021   11:59 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"kini ia berpesan pada bapak untuk hidup bersama orang lain."

"dengan siapa pak?" tanyaku

"Dengan Bu Risma, orang kampung sebelah"

"bu Risma yang teman sekolah bapak dulu? yang dijodohkan eyang pada bapak tapi bapak memilih ibu?"

"tidak ada Risma yang lain lagi"

"apakah bapak bicara begini untuk meminta izinku?"

"Jangan bodoh!" bentak Bapak

"Aku tidak butuh izinmu. Aku tidak bisa menikah dengan orang lain. Aku tidak bisa hidup dengan yang lain!"

Bapak seketika berdiri. Memakai peci dan melangkah ke kamar. Ia keluar dengan baju koko dan buku yasin di genggaman. 

"Bapak ke makam" Ia berucap pelan. Pergi meninggalkan pintu terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun