Mohon tunggu...
satria winarah
satria winarah Mohon Tunggu... Programmer - yang mengenal dirinya yang mengenal Tuhannya

Seorang programmer yang membagi hatinya dengan sastra, sejarah, dan militer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Babad Banten: Maulana Hasanudin dan Maulana Yusuf

18 Mei 2021   08:00 Diperbarui: 18 Mei 2021   09:20 5392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hingga puncaknya pada tahun 1579, Kesultanan Banten dan Cirebon kembali berkolaborasi dalam menyerbu Pakuan. Kali ini, serangan penghabisan.

Kapal-kapal Cirebon datang dan berlabuh di pelabuhan Sunda Kalapa, menurunkan pasukan yang siap menyerbu Pakuan dari utara. Sementara pasukan Banten menyerbu dari arah barat.

Dalam serangan yang mendadak dikesunyian malam itu, akhirnya istana Pakuan yang dilindungi lima lapis dinding berhasil direbut. Pasukan Sunda kalah dan bersama dengan Prabu Surya Kancana mengungsi ke Gunung Salak. Tak lupa, pasukan Sunda berhasil mengamankan seluruh pusaka kerajaan, kecuali Altar Palangka Sriman Sriwacana. Karena panik dan terburu-buru, altar yang berat itu tak sempat dibawa.

Pasukan Banten pun memindahkan Altar Palangka ke Banten agar Sunda tak bisa melantik rajanya lagi. Di Banten Altar Palangka dikenal dengan sebutan Watu Gilang. Serangan itulah yang mengakhiri kisah Kerajaan Sunda yang sudah eksis selama 910 tahun.

Walaupun begitu, usai memberi wasiat yang fenomenal dengan sebutan Uga Wangsit Siliwangi di Gunung Salak, Prabu Surya Kancana pun berwasiat bahwa tahta Sunda selanjutnya akan dipegang oleh Prabu Geusan Ulun, Sultan Sumedang. Prabu Surya Kancana mengutus empat Kandaga Lante nya untuk mengirim Mahkota Binokasih Sanghyang Pake kepada Prabu Geusan Ulun, sebagai pertanda dilantiknya beliau sebagai Raja Sunda selanjutnya.

Sayangnya, tak seperti Sultan Maulana Hasanudin yang berumur panjang. Sultan Maulana Yusuf meninggal setahun setelah penaklukkan itu, yakni pada tahun 1580.

Sultan Maulana Yusuf meninggalkan seorang ahli waris, yakni Pangeran Maulana Muhammad yang masih berumur 9 tahun. Akibatnya, di Kesultanan Banten terjadi perebutan tahta antara pihak yang mendukung Sultan Maulana Muhammad melawan Pangeran Arya Jepara, yang merupakan anak dari Adipati Yunus (Pati Unus) sekaligus merupakan adik ipar Maulana Yusuf. Berarti paman dari Sultan Maulana Muhammad.

Meski begitu pada akhirnya Sultan Maulana Muhammad lah yang menjadi Sultan Banten selanjutnya.

Kisah panjang masih berlanjut dibawah kepemimpinan Sultan Muda Maulana Muhammad, yang terkenal alim. Tapi meninggal di usia muda, 25 tahun, sewaktu menyerang Palembang. Mengenai beliau, kita lanjutkan dilain waktu.

Sebagai bonus. Berikut silsilah Kesultanan Banten dari Sultan Maulana Hasanudin sampai akhirnya dibubarkan oleh Inggris :

  1. Sultan Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakinking (1552-1570) 

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun