Di ujung jalan yang berliku,
Kasih terakhir terhampar indah,
Seperti sinar matahari yang memancar,
Menghangatkan hati yang terluka.
Â
Kasih terakhir, begitu dalam dan tulus,
Seperti air yang mengalir di sungai yang tenang,
Mengisi ruang kosong dalam jiwa,
Memberikan kebahagiaan yang tak tergantikan.
Â
Di setiap detik yang berlalu,
Kasih terakhir hadir dengan penuh cinta,
Seperti pelangi yang memancar di langit,
Menghiasi hidup dengan warna yang indah.
Â
Kasih terakhir, begitu berharga,
Seperti permata yang berkilau di malam gelap,
Menghadirkan keajaiban dan keindahan,
Membawa kedamaian dalam setiap langkah.
Â
Namun, kasih terakhir juga bisa menjadi perpisahan,
Ketika waktu memisahkan dua hati yang terikat,
Namun, cinta yang pernah ada tetap abadi,
Mengisi kenangan dengan kehangatan yang tak terlupakan.
Â
Di dalam kasih terakhir, ada kekuatan,
Untuk melampaui segala rintangan dan kesulitan,
Seperti api yang tak pernah padam,
Cinta terakhir tetap menyala dalam hati.
Â
Kasih terakhir, sebuah hadiah yang berharga,
Seperti bunga yang mekar di taman yang subur,
Mengajarkan kita tentang arti sejati,
Bahwa cinta adalah anugerah yang tak ternilai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H