Begitu pula dengan bait-bait puisi yang ditampilkan, dengan voice over dari karakter Bara berupa puisi ataupun suasana hati yang sebetulnya sudah diwakilkan dalam adegan. Kesan puitis yang ingin dibangun justru hanya sebagai hiasan saja, tanpa substansi yang jelas. Alhasil, tak ada emosi yang terbangun karenanya.
Overall, Panduan Mempersiapkan Perpisahan kurang mampu menghadirkan romantisme Jogja yang mengena di hati. Hubungan kedua karakter utamanya terasa hambar, dan konklusi di akhir pun tak memiliki arah yang jelas. Apakah penonton harus mengamini kesalahan Bara, atau justru berpihak pada patah hatinya?
Walaupun punya banyak kekurangan, Panduan Mempersiapkan Perpisahan tetap dapat dinikmati sebagai tontonan yang dapat dijadikan pelajaran dalam menjalani hubungan. Jangan jadi seperti Bara, yang bertanya mengenai kejelasan hubungan, tapi dirinya sendiri tak ada effort untuk memulai.
Film Panduan Mempersiapkan Perpisahan dapat kamu tonton di Bioskop Online.
Rating pribadi : 6/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H