Ia ingin meraih mimpinya, ia ingin dicintai, terkenal, dan menjadi bintang kelas dunia. Namun sayang, obsesinya yang berlebihan membuat benih-benih sifat psikopat semakin terlihat dalam dirinya.
Apakah yang akan terjadi dengan Pearl? Akankah ia berhasil bebas dan mencapai mimpinya?
Apa yang membuat film ini menarik untuk ditonton? Yuk simak, ini ulasannya!
Plot yang lugas dan sederhana
Pearl dibuka dengan adegan di mana Pearl sedang melakukan tarian di rumahnya, yang menunjukkan bahwa Pearl memiliki minat pada tarian.Â
Lalu ibunya datang dan Pearl langsung menghentikan aktivitasnya. Ibunya tampak tak senang dengan apa yang dilakukan Pearl, dan segera menyuruhnya agar memberi makan hewan ternak.
Lalu adegan langsung berlanjut di peternakan di mana Pearl sedang memberi makan hewan ternak. Seolah berbincang dengan hewan ternaknya, ia berbicara tentang mimpinya yang besar. Lalu, ia berlakon seolah-olah sedang di atas panggung, dan hewan-hewan tersebut adalah penontonnya.Â
Kemudian bebek muncul dengan suara berisik, seakan-akan mengganggu Pearl dan mencemoohnya. Hal tersebut membuyarkan fokus Pearl, membuatnya marah. Lantas, bebek itu kemudian langsung 'dieksekusi' oleh Pearl.Â
Sejak awal, Pearl langsung dengan lugas menunjukkan plot ceritanya. Adegan pembukanya menjadi gambaran mengenai apa yang akan terjadi pada film ini dari awal sampai akhir. Penonton langsung dapat memahami, seberapa besar obsesi dan ambisi Pearl untuk menjadi bintang terkenal.
Naskah yang terasa personal
Naskah dalam Pearl memang ditunjukkan secara lebih personal. Film ini fokus menjelaskan apa yang menjadi penyebab psikis karakter utamanya terganggu.Â
Sejatinya, film ini berbicara tentang dampak dari pengekangan secara berlebihan kepada anak.Â