Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review Pearl, Horor Slasher yang Berhasil Mengguncang Psikologis Penontonnya

12 November 2022   22:08 Diperbarui: 19 November 2022   14:28 3615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : themoviedb.org

Ruth tahu bahwa anaknya memiliki masalah mental, oleh karena itu ia mengekangnya. Alih-alih efektif, justru pengekangan tersebut berdampak besar pada sisi psikologis Pearl. 

Rasa represi yang terlalu lama membuatnya muak, akhirnya meledak. Alhasil, ia menghalalkan segala cara dalam meraih mimpinya.

Dari film ini kita dapat memahami, bahwa sejatinya dalam mendidik anak, justru pengekangan yang berlebih dapat menimbulan efek psikologis yang kurang baik. Lebih baik jika kita mengarahkan dan membimbingnya.

Visual yang indah namun mencekam

Sumber foto : www.moviebreak.de
Sumber foto : www.moviebreak.de

Keunikan yang dimiliki oleh Pearl adalah bagaimana film ini hadir dengan estetika yang memukau, mulai dari segi visual, musik, hingga pemilihan font untuk judul dan credit scene. Nuansa tahun 90-an mampu dihidupkan dalam film ini. 

Sekilas, sinematografi yang ada justru lebih terlihat seperti film-film slice of life yang berbicara mengenai pemuda yang hendak meraih mimpi. Namun di sinilah kekuatan Pearl, bagaimana film ini mampu menyulap semua estetika yang hadir dengan nuansa yang disturbing.

Namun, nilai jual utama film ini, yakni psychological horor slasher, tetap hadir mencekam lewat serangkaian adegan, dialog, serta ekspresi karakter utamanya yang terlihat naif, namun nyatanya ia adalah sosiopat yang mampu berbuat keji terhadap orang yang menghalangi impiannya.

Camera movement pada beberapa adegan sadis yang dilakukan Pearl juga sukses memperlihatkan dan membangun suasana tegang, mencekam, dan mampu membuat penonton merasa tak tenang. Beberapa kali saya menutup mata karena tak berani melihatnya.

Lebih memperlihatkan sisi psikologis karakter utamanya

Sumber foto : Rottentomatoes.com
Sumber foto : Rottentomatoes.com

Pearl memang hadir dengan sadis dan cukup brutal. Tusuk menusuk, terbakar, tercekik, bahkan adegan mutilasi yang hadir membuat saya sebagai penonton beberapa kali menutup mata. Namun nilai keseraman yang sesungguhnya bukan ada pada adegan tersebut.

Ya! Pearl lebih banyak menghadirkan pendekatan horor dengan menyorot sisi psikologis karakternya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun