***
Film ini dibuka dengan alur yang cukup lambat, butuh 18 menit untuk perkenalan cerita lalu baru masuk ke opening judul. Walau begitu, film ini dibuka dengan cukup baik, hanya saja memang menyisakan pertanyaan para penontonnya. "Apa sebenarnya pekerjaan Tae-Gu?" pertanyaan itulah yang akan mengganjal di benak penontonnya.
Bagaimana chemistry antara Tae-Gu dan kakak serta keponakannya hanya ditampilkan sekilas, seusai dari rumah sakit. Lalu tiba-tiba saja kecelakaan terjadi dan Tae-Gu berusaha membalas dendam.Â
Sayangnya, menurut penulis, lebih baik lagi jika ditampilkan flashback sekilas bagaimana masa lalu ia dengan kakaknya, agar penonton bisa merasakan emosi yang lebih dalam lagi.
Walau bagian paruh awal cukup lambat, namun film ini berhasil membuka filmnya dengan cukup baik. Perkenalan karakter Tae-Gu, pekerjaannya, dan motif balas dendam yang ada pada dirinya mampu disampaikan dengan baik.Â
Memasuki bagian pertengahan film, ketika Tae-Gu bertemu dengan Jae-Yeon dan Kuto, banyak plot twist baru bermunculan. Sebagian penonton mungkin bisa menebak hal itu sejak awal, sama halnya dengan penulis.
Karakter Jae-Yeon yang unik juga menambah keseruan serta memacu emosi penonton di film ini. Ia yang memiliki penyakit mematikan dan bisa mati kapan saja membuat ia merasa bebas melakukan apa saja sebelum kematian menjemputnya.Â
Sehingga karakternya yang "bodo amatan", ketika digabungkan dengan karakter Tae-Gu yang cenderung kaku dan pendiam, membuat chemistry keduanya terasa unik.
Karakter bos dari masing-masing gangster mafia juga menarik. Bos-bos yang ada disini seakan-akan menggambarkan tentang berbagai sifat mafia. Ada yang kejam namun mematuhi janji, ada yang terlihat baik padahal berkhianat dan ingin selamat sendiri, ada pula yang tak ingin repot dan hanya mendukung dari belakang.