Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Belajar Mengenal Kesehatan dan Penyakit Mental lewat Drama Korea "Fix You"

1 Maret 2021   07:46 Diperbarui: 1 Maret 2021   21:33 2955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di drama ini, berbagai penyakit mental, mulai dari yang kecil seperti stres hingga gejala yang besar ditampilkan dengan baik dan tidak dilebih-lebihkan. Penonton seakan-akan diajak untuk mengenal berbagai macam penyakit mental yang ada.

Nilai plus dalam drama ini adalah ketika dokter menyebut nama penyakitnya, juga diberi penjelasan yang singkat namun jelas untuk memberi tahu penyakit apa yang dihadapi para pasiennya. 

Hal tersebut membuat penonton tak perlu lagi bertanya-tanya dan bisa menikmati dramanya dengan tenang.

4. Ada Kisah Romance-nya, namun Tidak Berlebihan

Sumber : KBS
Sumber : KBS

Drama ini juga mengangkat genre romance di mana seorang psikiater jatuh cinta terhadap pasiennya sendiri. 

Porsi adegan romance, bagaimana ketika mereka memulai dan menjalani hubungan, sangat pas dan sangat dewasa. Tak seperti cinta di drama "True Beauty" yang penuh dengan cinta segitiga, drama "Fix You" justru menunjukkan bahwa cinta yang sederhana dan dewasa bisa menjadi kisah yang menarik untuk diangkat.

Di drama ini, walau mereka berpacaran, mereka juga tetap bisa fokus terhadap kariernya masing-masing. Di saat ada yang jatuh atau sedih, mereka saling menguatkan dan menghibur satu sama lain. Sederhana namun bermakna.

5. Karakter yang Terasa Dekat dengan Kehidupan Kita

sumber : KBS
sumber : KBS

Akting pemain di sini, terutama akting pemain yang berperan sebagai pasien sangat patut diacungi jempol. 

Bagaimana ia mendalami karakter pasien, membuat saya juga ikut terbawa suasana di dalam dramanya. Hampir di setiap episodenya saya menangis, dan ceritanya mengubah pola pikir saya.

Awalnya, saya mengira penyakit mental hanyalah dialami oleh orang tertentu saja. Namun di drama ini, saya akhirnya paham bahwa kita semua bisa saja terkena penyakit mental. Kita hanya belum didiagnosis saja, maka dari itu kita tak tahu penyakit apa yang ada di dalam diri kita.

6. Menjawab Stigma Negatif Terhadap Pasien Gangguan Mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun