Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Belajar Mengenal Kesehatan dan Penyakit Mental lewat Drama Korea "Fix You"

1 Maret 2021   07:46 Diperbarui: 1 Maret 2021   21:33 2955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drama Korea Fix You (sumber: Viu.com)

Menonton drama korea nampaknya masih menjadi kegiatan yang paling sering dilakukan oleh berbagai kalangan. Apalagi, di bulan Februari ini ada banyak drama-drama yang tayang seperti Vincenzo, Sisyphus The Mith, dan lainnya.

Saya kini sedang menonton Vincenzo dan baru saja menyelesaikan drama "Fix You" atau "Soul Mechanic". 

Drama "Fix You" sebenarnya sudah lama tayang dan saya baru menontonnya di awal bulan Februari. 

Berawal dari melihat sebuah potongan video drama korea "Fix You" di TikTok, saya melihat bahwa drama ini mengangkat isu kesehatan mental, maka saya langsung tertarik untuk menontonnya.

Bagaimana kamu mengatasi kemarahan? Dari mana sebenarnya kebahagiaan itu berasal? 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah inti dari "Fix You", sebuah drama menyentuh tentang seorang psikiater yang aneh dalam sebuah misi untuk membantu orang sembuh, dan menyembuhkan aktris yang sedang naik daun yang luka emosinya sangat dalam.

"Fix You" bercerita tentang Lee Shi Joon, psikiater eksentrik tetapi bersemangat bekerja di rumah sakit. 

Lee Shi Joon sangat peduli pada pasiennya, yang dia coba bantu melalui upaya yang gagah berani, namun seringkali tidak masuk akal.

Han Woo Joo adalah aktris musikal yang sedang naik daun. Jujur dan berprinsip, upayanya di atas panggung tampaknya membuahkan hasil, tetapi dia berjuang dengan masalah kemarahan dan gangguan mental berulang yang mengancam akan menggagalkan kariernya.

Dengan belas kasih sebagai alatnya, dapatkah Lee Shi Joon membantu memperbaiki jiwanya dan membiarkan penyembuhan dimulai? Dapatkah Lee Shi Joon menyembuhkan para pasiennya?

Drama yang tayang dengan jumlah 32 episode dengan durasi 30 menit di setiap episodenya ini disiarkan di KBS. Pemainnya ada Jung So-Min, Shin Ha Kyung, Park Ye Jin, dan lainnya.

Penasaran, apa yang membuat drama ini wajib untuk kamu tonton? Yuk simak, ini ulasannya.

1. Mengangkat Isu Kesehatan Mental

Sumber : hellokpop.com
Sumber : hellokpop.com
Drama ini membawakan tema kehidupan psikiater dalam menyembuhkan pasien-pasiennya. Ada berbagai macam penyakit mental yang dihadirkan di drama ini, seperti gangguan kepribadian ambang, halusinasi berlebihan, kecanduan alkohol, bahkan hingga pecandu pornografi.

Dengan durasi sekitar 30 menit per episodenya, drama ini sukses membawakan isu Kesehatan mental dengan rapih dan disertai dengan informasi yang lengkap. Jadi, kita sebagai penonton akan mengetahui berbagai penyakit mental yang mungkin belum kita ketahui saat ini.

Tema ini juga pernah diambil oleh "It's Okay to Not Be Okay". Namun, menurut saya, drama ini lebih jelas dalam mengangkat isu Kesehatan mental dibanding drama "It's Okay To Be Not Oka"y.

Jika drama IOTBNO terlalu berfokus kepada cinta antara Ko Mun Yoong dan Moon Gang Tae, dan hanya menyorot penyakit autisme. Sedangkan, di drama "Fix You" walau ada romance-nya, tidak disampaikan secara berlebihan dan tidak membuat tema yang diangkat hilang begitu saja.

2. Alurnya yang Pas dan Konsisten

Menonton episode pertama saja sudah membuat saya menangis mengeluarkan air mata. Episode pertama dan kedua menceritakan tentang Cha Dong II yang bercita-cita menjadi seorang polisi dan ia selalu gagal dalam melakukan tes. 

Karena hasratnya yang berlebihan untuk menjadi seorang polisi, ia mengambil seragam polisi orang lain dan memakainya untuk berpatroli walau ia tak terdaftar di kepolisian.

Namun, sang dokter, Lee Shi Joon mampu menyembuhkannya dengan cara yang unik dan sangat patut diapresiasi sebagai dokter. 

Ia mampu menjadikan pasiennya sebagai teman, dan membuat pasiennya pun nyaman ketika berbincang dengannya.

Alur yang sama, bagaimana cara ia menyembuhkan pasien dan menyembuhkan traumanya sendiri, disampaikan dengan konsisten hingga episode akhir. Walau agak sedikit menurun di episode 20-25, namun di episode 26-30 kembali konsisten dengan alur yang dibawakan sejak awal. Naskahnya dibuat secara matang sehingga membuat drama ini berkesan bagi para penontonnya.

3. Mengenalkan Berbagai Macam Penyakit Mental

sumber : KBS2
sumber : KBS2

Di drama ini, berbagai penyakit mental, mulai dari yang kecil seperti stres hingga gejala yang besar ditampilkan dengan baik dan tidak dilebih-lebihkan. Penonton seakan-akan diajak untuk mengenal berbagai macam penyakit mental yang ada.

Nilai plus dalam drama ini adalah ketika dokter menyebut nama penyakitnya, juga diberi penjelasan yang singkat namun jelas untuk memberi tahu penyakit apa yang dihadapi para pasiennya. 

Hal tersebut membuat penonton tak perlu lagi bertanya-tanya dan bisa menikmati dramanya dengan tenang.

4. Ada Kisah Romance-nya, namun Tidak Berlebihan

Sumber : KBS
Sumber : KBS

Drama ini juga mengangkat genre romance di mana seorang psikiater jatuh cinta terhadap pasiennya sendiri. 

Porsi adegan romance, bagaimana ketika mereka memulai dan menjalani hubungan, sangat pas dan sangat dewasa. Tak seperti cinta di drama "True Beauty" yang penuh dengan cinta segitiga, drama "Fix You" justru menunjukkan bahwa cinta yang sederhana dan dewasa bisa menjadi kisah yang menarik untuk diangkat.

Di drama ini, walau mereka berpacaran, mereka juga tetap bisa fokus terhadap kariernya masing-masing. Di saat ada yang jatuh atau sedih, mereka saling menguatkan dan menghibur satu sama lain. Sederhana namun bermakna.

5. Karakter yang Terasa Dekat dengan Kehidupan Kita

sumber : KBS
sumber : KBS

Akting pemain di sini, terutama akting pemain yang berperan sebagai pasien sangat patut diacungi jempol. 

Bagaimana ia mendalami karakter pasien, membuat saya juga ikut terbawa suasana di dalam dramanya. Hampir di setiap episodenya saya menangis, dan ceritanya mengubah pola pikir saya.

Awalnya, saya mengira penyakit mental hanyalah dialami oleh orang tertentu saja. Namun di drama ini, saya akhirnya paham bahwa kita semua bisa saja terkena penyakit mental. Kita hanya belum didiagnosis saja, maka dari itu kita tak tahu penyakit apa yang ada di dalam diri kita.

6. Menjawab Stigma Negatif Terhadap Pasien Gangguan Mental

sumber : KBS
sumber : KBS

Seringkali, orang yang datang ke psikiater atau dirawat di rumah sakit psikiatri dicap sebagai "orang gila". Padahal, tak semua yang dirawat itu orang gila, malah kebanyakan dari para pasien adalah orang normal seperti kita. 

Problematikanya ada pada mental dan hati, banyak orang yang terlihat baik-baik saja padahal ia menyimpan berbagai masalah di dalam hatinya.

Drama ini juga mengajarkan bagaimana cara kita menyembuhkan penyakit mental yang ada di dalam diri kita sendiri. Seperti kata dokter Lee Shi Joon, salah satu karakter utama di drama "Fix You":

"Tiap luka kita akan menjadi peta untuk kehidupan kita. Jadi, alih-alih berusaha menyembuhkan luka itu, bagaimana jika kamu mencoba menerimanya? Karena luka kita seperti GPS, yang memberi petunjuk arah yang benar dalam kehidupan kita."

Itulah ulasan saya mengenai drama korea "Fix You", apakah kamu tertarik untuk menontonnya?

Drama ini sangat cocok ditonton terutama untuk kamu yang sedang sedih atau banyak masalah. Dengan menonton drama ini, kamu akan merasakan layaknya sedang konseling bersama psikiater. 

Drama ini juga cocok ditonton bersama dengan keluarga dan teman. Jadi, untuk kamu yang butuh tontonan penenang di kala sedih, wajib deh nonton drama ini!

Rating pribadi: 8.5/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun