Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Dear Diary" Bab 1: Bimbingan Konseling

17 Desember 2020   22:46 Diperbarui: 18 Desember 2020   09:32 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada lagi yang mampu memberiku saran.

"Anggap kau bicara pada diri sendiri, dan hanya kau yang akan membacanya." Guru BK kembali memberi penjelasan.

Tak ada lagi yang mampu memberiku saran. Guru BK pun tak bisa.

"Boleh aku memakai ponselku saja?" tanyaku dengan sopan. Menurutku lebih mudah menggunakan ponsel dibanding buku diary. Pertama, karena aku tidak perlu repot membeli pulpen. Kedua, aku tidak suka menulis di kertas.

Bu Inaranti diam dan berpikir sejenak, "Ponselmu akan mengganggu, bukan? Aku mau kamu menjalani sesuatu yang lebih menyehatkan."

Sulitnya membuat Bu Inaranti setuju denganku. Memang, hal paling menyebalkan adalah ketika berbincang dengan guru BK.

"Hal ini memang sulit, tapi aku ingin setidaknya kau berusaha memiliki pengalaman SMA yang normal."

Aku langsung mengambil buku diary yang diberikan guru BK dan menatapnya sejenak.

Baiklah, aku mengangguk setuju. Menurutku, dia lumayan baik. Walaupun dia terlihat tua dan membosankan.

***

Jadi, semoga ini awal pengalaman SMA normal, apa pun artinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun