Hasil ini tentu akan mudah memantik sebuah opini, mengenai urgensi percepatan hasil prestasi yang harus diraih Timnas dalam waktu dekat. Dan bahkan menghiraukan sebuah proses yang diagungkan tadi.
Keinginan tadi yang bisa saja disulut dengan rasa emosi hari ini, mengena lambannya proses itu, bakal mudah menimang kembali statement pak Haruna, elite PSSI. Dimana dahulu statement beliau sempat riuh pro dan kontra.
"Tidak penting sebuah proses, yang paling penting adalah hasil. Apapun latihannya kalau tidak juara ya belum dikatakan juara"
Dan saya yakin sekali, statement pak Haruna ini bisalah membungkus rasa kecewa kita, terhadap perkembangan sepak bola tanah air, yang tak pernah berujungmelahirkan prestasi. Dimana, setiap kegagalan pada sebuah proses harus dimulai dengan sebuah proses baru, pelatih baru, begitu saja seterusnya.
Namun masih ada tiga pertandingan sisa mendulang poin menuju langkah semifinal Sea Games. Yakni melawan Timor leste, Myanmar dan juga Filipina.Â
Jika salah satu dari ketiganya, menjadi sandungan kembali, tentu kita harus bersabar pada sebuah proses itu, proses untuk menjadikan Timnas kita kuat, dan berprestasi di masa depan, enath kapan?
Hasil ketiga pertandingan sisa tadi, tentu akan menimang kembali, jika kita bisa saja lelah menunggu sebuah proses itu kan? Dan bisa saja kita berbalik pro pada statement pak Haruna, jika kita memang perlu hasil saja. Terlepas bagaimana cara meraihnya, hal pastilah hanya pah Haruna yang tahu. Penonton hanya bisa riuh saja, titik.
Dan menarik dinantikan hasil berikutnya, yang benar-benar akan menentukan kebutuhan Timnas di masa depan, antara sebuah proses atau kah cashh, sebuah hasil?Â
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H