Mohon tunggu...
Alfian Arbi
Alfian Arbi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aquaqulture Engineer

Aquaqulture Engineer I Narablog

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dua Cara, Cinta kan Membawamu Kembali, Menuai Rindu

12 Februari 2020   22:44 Diperbarui: 12 Februari 2020   22:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kok rasanya kita menjadi orang yang terhempas gitu kan. Apakah itu berhubungan dengan subjek yang memutus dan diputus cintanya? Sampai disini saja, bicara soal mantan jadi tambah males lagi ya! Maluuk

Tapi menurut saya, biarlah ini menjadi clear dulu ah, di mana ketika kita punya mantan, itu berarti kita juga adalah sang mantan dia kan? Iya berarti kita juga sama-sama sang mantan, adilkan? Jadi membicarakan soal mantan ya berarti membicarakan soal kita sendiri, kekurangan kita dan bahkan kesalahan kita.

Dari padanan istilah sederhana ini, bisa saja menutup sejenak kemaluan kita rapat-rapat untuk merangkai kembali kisah gagal kita dulu, dan bisa mengkonversinya  menjadi hal yang positif.  

Nah, mengungkap cerita mantan memang tiada bertepi sih, ujungnya kita selalu saja berlindung kepada istilah filosofis jika mantan itu adalah padanan jodoh dari langit lah.

Iya jodoh yang gagal. Setidaknya bahasa-bahasa kalbu dari motivator itu bisa menjadi pemecut semangat, dan meyakinkan jika kita dan mereka --sang mantan--masih baik-baik saja kok hingga sekarang, bahkan bisa bahagia tanpa kita.

Ada saja yang mengisahkan mantan serupa kenangan manis dengan macam alasan perpisahannya. Ada pula yang mengatakan jika kegagalan dengan mantan itu adalah hal yang terbaik untuk dirasakan, namun lagi-lagi penyesalan kadang terbesit di hati, "Coba saja waktu berpulang kembali." Terus mau ngapain? Ya terserah.

Banyak juga lagu cinta bisa saja menjadi cerita abstrak yang real  mewakili cerita itu, untuk bisa memulai bercerita.

Masih malu, bisa jadi alasan klasik untuk membuatnya jadi terang, atau malah bisa menganggap cerita mantan sebagai aib, ah ini jadi malah complicated lagi sih. Jadi ya cukup lagu sajalah yang mengisahkannya ya? Nyanyi saja deh kalau begitu, saya!

Namun jawaban soal bisakah kita balikan lagi bertemu dengan sang mantan, bisa menjadi hal klimak nan menarik kan untuk dibincangkan? Iya atau lebih jauh lagi soal kesempatan kedua untuk balikan lagi, mau? Meskipun sang mantan dan kita sendiri sudah tidak single lagi?

Jika memang hal itu benar terjadi, ya pasti itu bisa jua meyakinkan kita, jika mantan adalah sebuah rahasia Tuhan yang sederajat dengan jodoh, meskipun nyata gagal di tahap pertama, yang tahap kedua kan siapa tahu? Sudah banyak kok contohnya, mau kamu coba? Ah bisa jadi tulisan bagus nih, kalau terwujud!

Terus, dalam kisah banyak lagu pilu, kita tidak pungkiri bisa berasa sama dengan kisah cinta lalu kita yang kandas, juga malah memiliki inti masalah serupa. Selingkuh bisa menjadi hal dominan, namun ya gitu cinta katanya tidak pernah salah kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun