"Di balik pohon itu, pasti ada sungai kecil,?" tebak-ku.
"Adaaa," sahut Amat.
Alamak, rasa takutku menebal.
"Ayo kita ke sana mas,"ajak Amat.
"Biar saya dan pak Her di sini, berjaga-jaga" ajak Lukman.
Akhirnya, dengan rasa takut, aku mengikuti langkah Amat, ke arah pohon besar itu yang terdapat sungai kecil di bawahnya.
Melihat ke bawah, dari balik pohon, sosok putih menyerupai potongan kain kafaan terlihat. Aku hanya teringat rambut putihnya.
"Astaga, itu Fred"
Kami menemukan Fred tergeletak, kakinya terkilir, ketika menaiki bukit, usai BAB.
Pak Amat, segera membopong badan Fred yang ringkih dalam kegelapan. Aku mendorongnya untuk mendaki ke atas, ke arah pohon besar. Untungnya, Pak Amat, hapal sekali medan ini.