Teringat lagi cerita-cerita mistis tempat wisata yang kami kunjungi. Katanya-katanya, di sepanjang jalan menuju hutan-wisata itu, pernah terjadi pembunuhan dan mutilasi keji satu keluarga.
Potongan tubuhnya dibuang di dekat kali di belakang pohon bengkirai tua. Arwahnya, terkadang muncul meminta tolong, jika senja.
Benar atau tidak. Mungkin bisa menjawab, mengapa Minibus tua ini berjalan lamban pulang. Bulu-kudu-ku berdiri, tatkala Minibus itu berhenti di senja itu.
"Ada apa pak Her ?" tanyaku pada sopir
"Ga tau napa mogok," sahutnya pelan.
 "Ahhh, berasap mesinnya,"sahutnya.
Aku bergegas keluar, mencari  arah asap itu muncul dan membuka kap mobilnya.
"Aww, Radiatornya bocor, over-heaaattt," sahutku.
Pikiranku tambah tak-keruan, kupaksakan bibirku mengembang, melengok kearah rombongan yang berjumlah  8 orang besertaku, dalam Minibus.
Jam sudah pukul 17.15 WIT, senja mulai menyapa. Gesekan ranting pe-pohonan mulai terdengar keras tergoda angin. Tanggung-jawabku sebagai pemandu wisata di-uji.
Dibelakangku, terdengar rintihan orang kesakitan.