Namun, yang ingin saya katakan adalah dengan tidak adanya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik, yang tentu tidak menabrak prinsip keyakinan agama kita. Pertanyaan-yang akan muncul, kapan kita segera bisa mewujudkan keinginan dan harapan kita tadi? Apa iya hanya dalam mimpi saja?
Bunga Bank Yang Berkah Adakah?
Mengandaikan 'menjadi orang kaya, tapi ga usah pake kerja', mungkin hanya dalam lagu Oppie-Andaresta saja ya. Karena semua memang harus berangkat dari usaha kerja keras kita dalam mendapatkan penghasilan dan mengelolanya. Yang berujung pada istilah kesejahteraan, untuk bisa menuruti semua kebutuhan terlebih keinginan harian kita sebagai masyarakat Urban. Teorinya mudahkan?
Namun membuktikan lagi penggalan lagu Oppie tadi, apa iya bisa? Yang katanya hanya duduk-duduk saja dirumah mengharapkan keuntungan yang lebih besar daripada bunga tabungan saja?
Eit, tapi tetap saja, meragukan kehalalan dari bunga deposito itu adalah keniscayaan-kan? Karena balik lagi kepada keyakinan kita terhadap anjuran agama terhadap istilah riba tadi.
Itupula yang saya rasakan ketika mulai mencoba melakukan investasi ini di awal 2010-an lalu bersama salah satu bank syariah dengan produk deposito syariah-nya, dalam rangka memuaskan dahaga kebutuhan plus keinginan bertravelling riasetiap tahunnya.
Lainnya, jenis investasi deposoito ini ternya membantu sekali dalam 'mengerem' semua keinginan atas dana simpanan selama masa tenor investasi deposito, 1 hingga 12 bulan, yang dananya dirancang digunakan dalam plan keinginan sesungguhnya di masa depan.
Sistem Perbankan Syariah Menjadi Jawabannya?
Indonesia menjadi negara 10 besar penduduk moslem terbesar di dunia. Pada tahun 2012 saja, mapsoftworld.com mencatat 17% penduduk moslem Indonesia adalah segmen middle class income atau lebih dari 42 juta orang dan akan terus meningkat menjadi 69 juta orang di tahun 2020.