Alur Bildungsroman selalu tidak bisa diprediksi, penuh dengan lika-liku dan tak jarang sang tokoh sering jatuh dalam titik terendah dalam hidupnya.
Dalam satu plot bisa saja sang tokoh dalam kondisi kebahagiaan, namun tiba-tiba saja alurnya berubah dimana ia jatuh dalam kesengsaraan atau kondisi yang sulit untuk bangkit. Namun, sang tokoh utama selalu tak menyerah dan berusaha untuk bangkit lagi
Alur cerita yang naik turun ini tentunya akan memberikan pembelajaran yang sangat baik bagi anak atau remaja dalam memaknai proses kehidupan yang penuh lika-liku dan hal-hal yang tidak bisa diprediksi.
Mereka akan memahami bahwa dalam hidup tak selamanya akan selalu di atas, terkadang bisa saja di bawah, dan kita harus selalu berusaha bangkit lagi dari keterpurukan.
Belajar Proses Pendewasaan
Inti cerita dari Bildungsroman adalah bagaimana sang tokoh utama menjadi sangat dewasa atau bijaksana dalam menyikapi hidup.
Dia akan belajar dari tokoh-tokoh sekitarnya, belajar akan kesalahan-kesalahannya, belajar dari pahit getirnya hidup, sehingga dia akan menjadi begawan atau seseorang yang dihormati oleh sekelilingnya.
Sosok Harry Potter yang mulanya diremehkan, kemudian berkembang dan belajar dari petualangan-petualangan serunya, akhirnya dia menjadi sosok penting dalam saga dunia sihir rekaan J.K. Rowling.
Para anak dan remaja yang membaca genre ini, akan mengerti bahwa untuk menjadi seseorang yang bijaksana memang harus melalui berbagai cobaan hidup, terpaan yang memang harus dihadapi.
Kisah Bildungsroman yang mengajarkan proses kehidupan dari awal hingga menjadi seseorang yang bijaksana, tentunya sangat baik bagi perkembangan mental anak dan remaja, mari kita perkaya literasi anak-anak kita dengan bacaan-bacaan bermutu. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H