Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Membedakan Pengamalan Sila Kedua dan Sila Kelima Pancasila

1 Juni 2024   06:24 Diperbarui: 1 Juni 2024   06:40 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak SD belajar Pancasila (sumber : SD Muhammadiyah Mutihan)

Sekarang kita menginjak hal prinsip nilai dari kedua sila tersebut, saya melansirnya  dari laman web resmi  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), memberikan pengertian prinsip nilai pada sila kedua adalah suatu bentuk  kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi hati nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan. Sila ini berlaku untuk diri sendiri, juga sesama manusia dan lingkungannya.

Kemudian pada sila kelima prinsip nilainya adalah menunjukkan bahwa adil dalam kehidupan sosial adalah impian yang harus terus diusahakan oleh seluruh warga dan pemimpin bangsa.

Pemaknaan

Pada sila kedua Pancasila  karakternya bersifat univerisal atau diferensial, secara spesifik berfokus  pada unsur alamiah (lahiriah) atau fisik manusia. Kemudian pada sila ini merupakan bentuk respons berupa rasa empati dan kemanusiaan yang menggugah nurani kita. Lalu memberi tekanan ke arah psikis dan universal yang merujuk pada tingkah laku dan nilai sosial.

Kemudian pada sila kelima sifatnya lebih ke pemenuhan fungsional personal tiap warga negara. Secara spesifik berwujud pada peranan sosial dari status fungsional. Responnya berupa perilaku simpatik, afektif, dan emosi dasar. Serta Memberi Tekanan kearah personality fungsional, public trust, norma, kaidah dan keadilan untuk kesejahteraan bersama.

Contoh Kasus Sehari-hari

Pada sila kedua Pancasila, paling tidak ada 4 contoh kasus sehari-hari yang bisa kita gunakan. Pertama yaitu Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia, contoh kasusnya seperti pemenuhan hak setiap warga negara untuk mencari penghidupan, pendidikan, keamanan dan lainnya. Kedua yaitu Menolong Sesama yang Membutuhkan, contoh kasusnya bagaimana sikap kita yang wajib menolong sesam warga negara yang mengalami kesulitan. Ketiga, yaitu Bersikap Sopan dan Ramah, hal ini merupakan cerminan asli khas warga Indonesia yang menjunjung tinggi kesopanan ketimuran serta keramahannya dalam tegur sapa. Keempat yaitu Menghindari Diskriminasi, contoh kasusnya dimana kita tidak boleh membeda-bedakan perlakuan dalam berbagai aspek kepada setiap warga negara.

Pada sila kelima Pancasila, paling tidak ada 4 contoh kasus sehari-hari yang dapat kita pakai. Pertama yaitu Mengutamakan Keadilan dan Kesetaraan dimana semua warga negara, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki hak yang sama untuk merasakan manfaat dari program dan kebijakan pemerintah. Kedua yaitu Berperan Aktif dalam Kegiatan Sosial, contoh kasusnya yaitu setiap warga negara turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau gerakan keadilan sosial yang bertujuan untuk membantu sesama. Ketiga yaitu Mendorong Kesetaraan dalam Akses Pendidikan dan Kesehatan, artinya Pemerintah harus memastikan setiap warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang setara dalam mendapatkan akses pendidikan berkualitas dan layanan kesehatan yang memadai. Keempat yaitu Bersikap Adil dalam Pemenuhan Kebutuhan, artinya bersikap adil dan bertanggung jawab dalam pembagian sumber daya dan kesempatan, seperti menghindari perilaku menimbun bahan pokok yang diperlukan masyarakat luas.

Kerancuan dalam memaknai prinsip-prinsip antara sila kedua dan sila kelima karena sama-sama memuat kata "adil" tidak seharusnya membuat kita tak mau tahu dan mendalaminya, karena kesemua sila dalam Pancasila dihasilkan lewat pemikiran yang sangat keras dari para pendiri bangsa kita, cara bentuk menghormatinya adalah menghayati dan berusaha mengamalkan apa yang menjadi prinsip dalam Pancasila. Selamat Hari Lahir Pancasila. Semoga Bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun