Maka dari itu, buatlah pola diskusi ketika sang anak mulai sering mengajukan pertanyaan acak berbagai tema, bentuk pembicaraan dua arah akan membentuk pemikiran kognitifnya semakin tajam dan matang, seiring berjalannya waktu lama kelamaan dirinya mulai mengerti tentang tata karma dalam bertanya.
Semisal jika sang anak bertanya tentang pernikahan orangtuanya, maka setelah Anda menjelaskan konsep dasar pernikahan, Anda pun bisa bertanya balik tentang pandangannya tentang pernikahan dari sudut pandang anak itu bagaimana, jika sang anak bisa menjelaskan dengan baik, maka itu adalah hal yang baik dalam perkembangan kognitifnya, namun jika ia belum bisa menjelaskannya, tak usah dipaksa, biarkan dengan alami dia memahami suatu permasalahan.
Maka jangan heran setiap iklan susu formula, seringkali menampilkan sang anak yang selalu bertanya banyak hal, karena memang itu adalah fitrahnya, untuk memperoleh pengetahuan dari orang tuanya, sekali lagi, jawaban Anda adalah masa depannya. Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H