Pusat studi ini diharapkan setidaknya bisa menanamkan jiwa nasionalisme bagi diaspora, agar tidak lupa tanah air leluhurnya, dan bisa saja tergerak untuk berkontribusi bagi bangsanya lewat keahliannya atau melakukan investasi pembangunan di Indonesia.
Kampung Little Indonesia
Diharapkan dari Pusat Studi Ke-Indonesia-an tersebut akan terwujud nantinya konsep Kampung Little Indonesia. Kita mengenal Little Italy dan ChinaTown di Amerika Serikat, dan hal tersebut bisa menjadi inspirasi bagi diaspora Indonesia untuk mewujudkannya.
Bisa saja dalam satu ruas blok di sebuah kota besar di luar negeri dimiliki oleh para diaspora dan pemerintah Indonesia, dimana dalam blok-blok tersebut diisi kios kuliner Indonesia, toko produk khas Indonesia dan hal-hal lainnya yang berbau Indonesia.
Little Indonesia tentunya akan menjadi ajang promosi pariwisata dan investasi, dan para diaspora tentunya yang mengelolanya. Paling tidak, jika mereka tidak bisa datang ke tanah air, mereka bisa membantu mempromosikan Indonesia lewat Kampung Little Indonesia. Jika selama ini para pengusaha keturunan Indonesia membuka tempat usahanya terpisah satu dengan diaspora lainnya. Mereka bisa membuka cabang usahanya di Kampung Little Indonesia.
Talent Mapping
Proses naturalisasi 'heritage' yang terjadi pada timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini bisa menjadi contoh nyata, betapa dampak signifikan dari peranan kaum diaspora Indonesia. Diharapkan tidak hanya dalam bidang olahraga, tetapi bisa merambah pada bidang-bidang lain yang menunjang pembangunan kualitas sumber daya manusia.
IDN Global berkerjasama dengan Pemerintah Indonesia bisa melakukan pemetaan para talent-talent diaspora yang memiliki keahlian unggul dan minat besar untuk pembangunan Indonesia. Walau Negara Indonesia tidak menganut status dwi kewarganegaraan, pihak pemerintah Indonesia bisa memberikan visa khusus ijin tinggal yang lebih lama, administrasi yang mudah dan tentunya biaya terjangkau. Sehingga hal tersebut akan menarik minat para diaspora yang ingin berkontribusi langsung di tanah air. Untuk masalah pajak, pemerintah Indonesia harus mengkonsolidasikan terlebih dahulu dengan pihak Negara asal dengan kerjasama persahabatan bilateral.
Sektor seperti teknik pertambangan, Â otomotif dan pabrikasi lainnya adalah sektor-sektor yang kiranya bisa dimasuki oleh para diaspora yang memiliki keunggulan pada bidang tersebut. Diharapkan para diaspora tersebut bisa menularkan pengalaman dan keahliannya yang didapatkan di luar negeri kepada insan dalam negeri untuk bersama-sama membangun negeri.
Seruan Sultan Hamid II kepada para diaspora 75 tahun lalu serasa masih relevan hingga kini, jiwa asli bangsa Nusantara yaitu 'gotong royong' harus selalu tertanam kepada jiwa-jiwa para diaspora, untuk membangun negeri 'Rayuan Pulau Kelapa' menjadi merdeka sebenar-benarnya merdeka. Semoga Bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H