Pagi itu para peserta didik dengan semangatnya mengibarkan bendera Palestina, lengkap dengan stiker di pipinya serta atribut-atribut Palestina yang melekat pada mereka. Hari itu adalah hari libur, tetapi dengan semangatnya ditemani orangtuanya, mereka berangkat ke sekolah untuk menghadiri Aksi Solidaritas Palestina di sekolah kami.
Sungguh tak disangka, antusias para peserta didik dan orangtuanya benar-benar luar biasa di dalam aksi solidaritas kali ini. Di sekolah kami sering mengadakan aksi solidaritas baik itu pengumpulan dana bagi korban bencana alam atau membantu orangtua wali murid bahkan para guru yang sedang mengalami musibah. Namun Aksi Solidaritas Palestina kali ini tampaknya agak berbeda, karena pihak Sekolah pun cukup serius merencanakan kegiatan ini.
Dalam kegiatan ini, pihak sekolah mengadakan aksi pengumpulan dana dengan menyelenggarakan berbagai event seperti pemaparan materi pentingnya aksi solidaritas Palestina oleh ustad yang berkompeten, kemudian aksi paper mob bendera Palestina oleh para peserta didik, pembacaan puisi hingga bazaar produk-produk dari guru dan murid yang hasil 10 persennya disumbangkan untuk penggalangan dana bantuan ke Palestina. Acara ini turut pula dihadiri para masyarakat setempat serta para takmir masjid di sekitar sekolah kami.
Dalam acara ini, pihak sekolah juga berhati-hati dalam menerapkan konsep pada kegiatan aksi solidaritas Palestina. Mengingat masalah konflik Palestina sudah jelas sangat sarat kental dengan nuansa politik Internasional. Jadi kami berusaha menghindari unsur-unsur politik praktis dan lebih menekankan aspek kemanusiaan di dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini diselenggarakan bukan sekedar menunjukkan eksistensi Sekolah kepada masyarakat. Tetapi justru merupakan media pembelajaran kepada para peserta didik tentang penanaman nilai-nilai kemanusiaan.
Upaya penanaman nilai-nilai kemanusiaan kepada peserta didik bisa dilakukan dalam banyak hal. Namun kegiatan seperti aksi solidaritas membantu pihak-pihak yang sedang dilanda musibah atau bencana, dirasakan jauh lebih mengena dan masuk ke dalam alam bawah sadar para peserta didik.
Dikarenakan aksi solidaritas kemanusiaan merupakan bukan sekedar aksi kongkret saja, tetapi pelibatannya benar-benar membuat peserta didik merasakan langsung manfaat dari aksi solidaritas tersebut. Sehingga bagi para guru, kegiatan seperti demikian sangat penting dalam membangun karakter yang kuat bagi peserta didik.
Ada beberapa manfaat menanamkan prinsip solidaritas kepada peserta didik jika dapat diterapkan dalam kegiatan di Sekolah. Di dalam buku Membangun Karakter Berwawasan Kebangsaan, ada 4 Â manfaat prinsip solidaritas, berikut penjelasannya.
Terjaganya Rasa Persaudaraan
Kegiatan aksi solidaritas kemanusiaan akan membentuk karakter 'senasib sepenanggunggan'. Serta akan mengurangi atau menghilangkan kesenjangan pemikiran antara si kaya dan si miskin. Karena merasa terikat rasa persaudaraan antara yang memberi bantuan dan yang menerima bantuan.
Sebagai contoh, dalam kegiatan Aksi Solidaritas Palestina, para peserta didik sempat kami tanyakan, apakah motivasi ingin membantu Palestina dikarenakan karena saudara seiman atau yang lainnya. Mereka menjawab justru bukan karena hanya sekedar saudara seiman, tetapi melihat banyaknya korban anak-anak seusia mereka dalam konflik tersebut.
Mereka merasakan betapa tersiksanya anak-anak Palestina yang tidak bisa menikmati pembelajaran di sekolah serta masa kecil yang normal layaknya anak-anak lainnya di berbagai belahan bumi. Rasa simpati itu justru membentuk rasa persaudaraan yang didasari nilai kemanusiaan.
Hingga akhirnya, di dalam keseharian diantara peserta didik akan terjalin rasa persaudaraan yang lebih erat. Sungguh tentunya hal ini sangat membantu para guru di dalam menanamkan nilai-nilai korsa persaudaraan diantara peserta didik.
Timbulnya Rasa Kepedulian
Jika sedari kecil mereka diajarkan untuk saling bersimpati dan berempati terhadap orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah. Maka lambat laun akan terbentuk rasa kepedulian yang tinggi pada peserta didik.
Tidak hanya dalam Aksi Solidaritas Palestina kali ini saja, tetapi aksi-aksi solidaritas lainnya sebelumnya seperti membantu korban bencana alam atau membantu orangtua wali murid dan guru yang sedang mengalami musibah, para peserta didik rela menyisihkan uang sakunya untuk proaktif dalam penggalangan dana dalam aksi solidaritas tersebut.
Diharapkan ketika mereka beranjak dewasa kelak, mereka akan terbiasa untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang-orang yang kesulitan di sekitar mereka. Sehingga akan membentuk karakter dermawan yang peduli masalah-masalah sosial dalam komunitas mereka.
Lebih Peka Terhadap Lingkungan Sekitar
Aksi Solidaritas tidak selalu membentuk karakter yang membantu sesama dalam bentuk bantuan finansial. Tanpa disadari, hal tersebut akan membentuk karakter yang siap membantu dalam bentuk apapun, entah itu tenaga atau pikiran.
Contohnya, dalam persiapan kegiatan Aksi Solidaritas Palestina waktu lalu, para peserta didik tanpa kami perintah, mereka menjadi sangat peka membantu para guru di dalam menyiapkan kegiatan. Seperti mengangkat kursi meja, memasang spanduk, membawa perlengkapan dan lain-lainnya.
Selain itu para peserta didik berkreasi membuat paper mob bendera Palestina yang gambarnya diambil lewat udara dengan kamera drone. Aksi ini merupakan bentuk simbolis para peserta didik di dalam menyuarakan dukungannya kepada Palestina.
Aksi-aksi tersebut diharapkan akan membentuk karakter yang peka terhadap permasalahan di sekitar mereka. Artinya tanpa harus menunggu perintah atau komando, mereka mempunyai inisiatif cepat dan peka menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
Terjalinnya Kekompakan
Dikarenakan aksi solidaritas sudah pasti melibatkan banyak pihak, maka tanpa disadari akan menambah kekompakan diantara peserta didik. Mereka akan memahami nilai pentingnya kerjasama di dalam mencapai tujuan-tujuan yang baik.
Kegiatan semacam ini tentunya bisa menjadi media pembelajaran bagi peserta didik di dalam penanaman nilai-nilai kekompakan. Mereka akan mengerti akan konsep pembagian tugas di dalam aksi-aksi kemanusiaan, sehingga tahu bagaimana alur dari hulu hingga hilir di dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Sebagai contoh, ada beberapa produk-produk kreasi proyek kerja kelompok peserta didik, entah itu handycraft, makanan dan lainnya dijual ke masyarakat, lalu hasilnya sebagian didonasikan untuk bantuan kemanusiaan. Dalam hal ini, sudah jelas sangat mengedukasi peserta didik bahwa apa yang mereka hasilkan ternyata bisa membantu kesulitan yang dialami orang lain.
Kesimpulannya, kegiatan aksi solidaritas kemanusiaan sangatlah penting jika diterapkan di sekolah-sekolah. Serta tentunya harus selalu menjadi agenda tetap di dalam pembelajaran, dikarenakan kegiatan semacam ini kelak akan membentuk karakter-karakter yang peduli, peka, kompak dan rasa persaudaraan yang tinggi diantara peserta didik. Semoga bermanfaat.
