Kita jelaskan ke mereka bahwa Negara Israel berdiri tahun 1946 setelah perang dunia II, dimana pendiriannya mengambil tanah airnya orang Palestina. Kita jelaskan lagi, pada masa itu sudah berdiri Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimana negara-negara di seluruh dunia mensepakati untuk mengakhiri penjajahan di atas muka bumi, sehingga apa yang dilakukan Israel itu tidak benar. Dan negara kita pun dalam pembukaan UUD 45 menyatakan juga tidak mengakui bentuk penjajahan atau kolonialisme di muka bumi.
Kita jelaskan lagi, klaim bangsa Israel bahwa tanah tersebut adalah tanah leluhurnya berdasarkan kitab sucinya, adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan berdasarkan peraturan internasional. Karena selama kurang lebih mungkin 13 abad terakhir bangsa Palestina menempati wilayah itu, sementara bangsa Israel terusir dari wilayah itu sekitar abad 4, dan yang mengusir bukanlah bangsa Palestina, tetapi Bangsa Romawi.
Israel itu Negara Zionis
Hal ini cukup sulit dan berat untuk dipahami anak-anak. Boro-boro Zionis, agama Yahudi seperti apa, mungkin mereka tidak tahu. Tapi selaku guru kita harus menjelaskannya pelan-pelan agar mereka memahami konsep Zionis dan agama Yahudi.
Beri penjelasan kepada mereka bahwa Zionis adalah suatu gerakan ekstrem yang ingin memaksakan pendirian negara Israel di tanah Palestina. Dan memang orang Zionis beragama Yahudi, tetapi beri penjelasan lagi, bahwa tidak semua orang Yahudi adalah seorang Zionis.
Fokus Teritori Politik Internasional, Bukan Isu Sektarian
Melanjutkan poin sebelumnya, yaitu tentang perbedaan Zionis dan Yahudi. Kita tekankan lagi bahwa Zionisme itu murni gerakan ekstrem pendirian negara Israel yang sifatnya politik. Hal ini penting untuk menjadi perhatian, agar mereka jangan sampai terjebak untuk membenci agama Yahudi. Bagaimanapun kita harus mengajarkan untuk menghargai perbedaan agama di antara para penduduk dunia.
Walau agama Yahudi belum diakui secara administratif di negara Indonesia, kita harus tetap tekankan untuk menghargai keyakinan agama orang lain. Kita bisa memberi contoh sederhana, seumpama  kita melihat ada kasus pencurian di sekitar kita, lalu pelakunya ternyata beragama berbeda dengan kita. Bukan berarti kita harus membenci agama yang dianut pelakunya, tetapi yang kita tidak sukai adalah perilaku pencuri itu, bukan agamanya.
Sikap Indonesia Terhadap Palestina
Sebagai warganegara Indonesia, kita tentunya mengikuti haluan politik internasional yang diterapkan oleh negara kita. Jelaskan kepada mereka, bahwa sikap negara Indonesia berpijak kepada 2 hal dasar. Yang pertama adalah mengacu pada alinea pembukaan UUD 45 yaitu tidak mengakui dan menentang segala bentuk penjajahan kedaulatan negara.
Sehingga, apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina, bisa dikategorikan penjajahan. Kita bisa menerangkan kepada anak-anak, tindakan Israel bisa disamakan dengan ketika Belanda menjajah Indonesia sewaktu dulu, hanya bedanya Belanda tidak mengusir penduduk Indonesia, sementara Israel justru mengusir penduduk Palestina.