Pengelolaan lingkungan di Indonesia merupakan hal penting yang harus diperhatikan
karena lingkungan merupakan aspek penting dalam kehidupan dan dapat mempengaruhi
kehidupan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengelola
lingkungan dengan baik masyarakat bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik pula. Nilainilai pancasila merupakan dasar dan panduan hidup bangsa Indonesia, Pancasila terdiri dari 5
sila yang merujuk pada segala hal yang kita lakukan dalam kehidupan, nilai Pancasila juga
terkandung dalam moral dan perbuatan sehari-hari.
Sebelum masuk ke bentuk pendekatan dalam pengelolaan lingkungan dengan nilai
pancasila, pengertian bentuk pancasila yaitu merupakan cara atau metode yang dapat
digunakan untuk mencapai suatu tujuan dalam menyelesaikan masalah. Maka dari itu, dalam
pengelolaan lingkungan juga dibutuhkan suatu tujuan yang selaras dan bergandengan dengan
nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila. Dalam melakukan pendekatan pengelolaan
lingkungan yang berlandaskan nilai pancasila dapat dilakukan melalui berbagai cara yang
dengan bentuk-bentuk berikut ini:
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mengelola lingkungan dengan baik adalah salah satu bentuk nyata dari penerapan nilai
ketuhanan yang Maha Esa. Frasa "kebersihan merupakan sebagian dari iman" mencerminkan
bagaimana nilai ketuhanan berkaitan erat dengan pengelolaan lingkungan. Masyarakat
memiliki kewajiban untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sebagai wujud dari iman yang mereka yakini. Dalam hal ini, menjaga lingkungan dapat diartikan sebagai upaya
untuk mengembangkan etika lingkungan berdasarkan prinsip-prinsip keagamaan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat dalam menjaga lingkungan. Hal ini merupakan salah satu cara untuk menghormati
dan menjaga ciptaan Tuhan. Melalui penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan seharihari, masyarakat diharapkan dapat lebih peka terhadap pentingnya lingkungan yang bersih dan
lestari. Dengan demikian, upaya pelestarian lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab
individu, tetapi juga bagian dari keimanan dan pengabdian kepada Tuhan. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya sinergi antara agama dan tindakan nyata dalam menjaga alam semesta.
KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Nilai Pancasila yang kedua, yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab," memiliki
kaitan erat dengan pengelolaan sampah. Frasa ini menekankan pentingnya kesadaran
masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup demi kesejahteraan dan kenyamanan bersama.
Mengelola sampah dengan baik, seperti tidak membuang sampah sembarangan, adalah wujud
konkret dari perilaku beradab.
Dalam konteks ini, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tentang kepatuhan
terhadap aturan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Dengan memastikan lingkungan tetap bersih, kita menunjukkan rasa hormat kepada sesama
dan berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik bagi semua orang. Implementasi dari
kata "beradab" tercermin dalam tindakan sehari-hari yang sederhana, seperti membuang
sampah pada tempatnya, yang sekaligus mendukung tercapainya masyarakat yang adil dan
beradab. Hal ini sejalan dengan prinsip gotong royong dalam Pancasila, di mana setiap individu
memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga lingkungan demi kebaikan bersama.
PERSATUAN INDONESIA
Gotong royong merupakan salah satu bentuk nyata dari implementasi nilai persatuan
Indonesia. Dengan gotong royong, masyarakat dapat bekerja sama dalam berbagai kegiatan,
mencerminkan semangat kebersamaan dan kekompakan. Praktik ini tidak hanya
mempengaruhi lingkungan secara positif, tetapi juga mempererat hubungan sosial di antara
anggota masyarakat. Dalam konteks lingkungan, gotong royong dapat berupa kegiatan bersama
seperti membersihkan lingkungan, menanam pohon, atau membuat fasilitas umum yang
bermanfaat.
Selain itu, gotong royong juga dapat mendorong kolaborasi antara masyarakat dan
pemerintah dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan bekerja sama, berbagai program dan inisiatif lingkungan dapat dijalankan lebih efektif, seperti program pengelolaan sampah,
penghijauan, dan perlindungan sumber daya alam. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan
lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan. Melalui gotong royong, masyarakat tidak hanya
menunjukkan nilai persatuan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk menjaga
kelestarian lingkungan demi generasi mendatang..
KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWATAN/PERWAKILAN
Pendekatan yang sesuai dengan sila keempat Pancasila dalam pengelolaan lingkungan
adalah dengan melibatkan setiap anggota masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
Hal ini berarti memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyuarakan pendapat dan
opini mereka terkait cara-cara yang efektif dalam mengelola lingkungan. Karena masyarakat
merupakan pihak yang paling dekat dengan lingkungan sekitar mereka, mereka memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kebutuhan lokal.
Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, keputusan yang diambil akan lebih relevan
dan tepat sasaran. Partisipasi masyarakat juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan
komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Masyarakat yang diberdayakan untuk terlibat
dalam pengambilan keputusan cenderung lebih mendukung dan berpartisipasi dalam upaya
pelestarian lingkungan. Dengan demikian, pendekatan ini tidak hanya mematuhi nilai-nilai
Pancasila, tetapi juga menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengatasi
kerusakan lingkungan..
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Pendekatan pengelolaan lingkungan yang berlandaskan sila kelima Pancasila, yaitu
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," dapat dilakukan dengan memastikan setiap
masyarakat memiliki akses yang adil terhadap sarana dan prasarana yang mendukung
pelestarian lingkungan dan menjaga kebersihan. Salah satu contohnya adalah menyediakan
tempat sampah yang cukup di berbagai area dan mengadakan petugas kebersihan yang bertugas
secara rutin. Pemerintah dapat berperan aktif dalam menyediakan fasilitas tersebut untuk
mengurangi pencemaran lingkungan dan menjaga kelestarian sumber daya alam.
Dengan adanya tempat sampah yang memadai, masyarakat akan lebih mudah dalam
membuang sampah pada tempatnya, yang pada gilirannya akan membantu mengurangi
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Selain itu, kehadiran petugas kebersihan dapat
memastikan bahwa sampah yang terkumpul dikelola dengan baik, sehingga lingkungan tetap
bersih dan sehat. Pendekatan ini juga mencerminkan keadilan sosial, di mana setiap individu, tanpa memandang status sosial, memiliki akses yang sama terhadap fasilitas yang mendukung
pelestarian lingkungan. Implementasi ini dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
menjaga lingkungan dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi
semua..
Demikian bentuk-bentuk pendekatan pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan dan
sesuai dengan nilai pancasila, dengan mengimplementasikan nilai Pancasila dalam pengelolaan
lingkungan masyarakat dapat menciptakan keseimbangan dan kesejahteraan antara masyarakat
itu sendiri dengan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H