Mohon tunggu...
Gampang Prawoto
Gampang Prawoto Mohon Tunggu... Sanggar Sastrowidjojo -

sastra hanyalah tulisan, tulisan hanya untuk dibaca, membaca tidak akan menemukan apaapa hanya penjernihan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepada Kang Yoto

8 Februari 2017   13:32 Diperbarui: 8 Februari 2017   13:44 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tatkala bongkahan tertanan

rasa berat menjalar pada tiap urat

ketika pecahan-pecahan batu  lebur luluh

serpihan menempel lekat

ketat

merapat pada setiap celah pori

dingin berkata sejuk

panas terucap hangat

pahit terasa manis

mungkin

benih yang kau tanam

terlanjur  menjadi  antologi  puisi

mengakar  gedung  gedung  menjulang

sambung – menyambung  embung

tertanam paving sepanjang jalan

berbunga bogenvil.

.

tatkala bongkahan tertanan

rasa berat menjalar pada tiap urat

lalu siapa

yang mengeja jalan beton menjadi kata sejahtera

sekuat dana abadi

kemakmuran takberkesudahan.

.

tatkala bongkahan tertanan

rasa berat menjalar pada tiap urat

aku takut kehillanganmu

pergantian siang dan malam

satu kata

siapa!

.

Sastrowidjojo, 25042016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun