tatkala bongkahan tertanan
rasa berat menjalar pada tiap urat
ketika pecahan-pecahan batu  lebur luluh
serpihan menempel lekat
ketat
merapat pada setiap celah pori
dingin berkata sejuk
panas terucap hangat
pahit terasa manis
mungkin
benih yang kau tanam
terlanjur  menjadi  antologi  puisi
mengakar  gedung  gedung  menjulang
sambung – menyambung  embung
tertanam paving sepanjang jalan
berbunga bogenvil.
.
tatkala bongkahan tertanan
rasa berat menjalar pada tiap urat
lalu siapa
yang mengeja jalan beton menjadi kata sejahtera
sekuat dana abadi
kemakmuran takberkesudahan.
.
tatkala bongkahan tertanan
rasa berat menjalar pada tiap urat
aku takut kehillanganmu
pergantian siang dan malam
satu kata
siapa!
.
Sastrowidjojo, 25042016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H