Sementara Simone Inzaghi konsisten bersama Lazio di Serie-A. Berawal di tim junior, lalu pada tanggal 3 April 2016 ia ditunjuk sebagai pelatih sementara Biancocelesti  setelah pemecatan Stefano Pioli.  Â
Harusnya Marcelo Bielsa menjadi manajer baru Lazio musim 2016-17. Namun karena sesuatu hal, baru seminggu pria Argentina itu sudah meninggalkan jabatannya.
Hal ini menjadi berkah bagi Simone Inzaghi. Ia diangkat menjadi pelatih tetap Lazio.Total lima musim mengarsiteki Le Aquile (2016-2021), Simone Inzaghi mempersembahkan 1 Piala Italia (2018-19) dan 2 Piala Super Italia (2017, 2019) kepada klub rival sengit AS Roma tersebut.
Saya masih ingat pada paruh pertama musim 2019-20, Lazio tampil begitu ganas dan menakutkan di Serie-A. Juventus dan AC Milan mereka kalahkan. Mereka digadang-gadang akan meraih scudetto diakhir musim karena hanya terpaut satu poin dengan Juventus si pemuncak sementara.Â
Namun layaknya tim semenjana lain, pasukan Simone Inzaghi kehabisan bensin pada paruh musim kedua ditambah jeda kompetisi selama tiga bulan akibat pandemi.
Lazio kehilangan momentum dan akhirnya finish diposisi empat klasemen, sehingga berhak mendapat tiket ke Liga Champions yang diimpikan selama tiga belas tahun.
Ketika Inter Milan berpisah dengan pelatih mereka, Antonio Conte yang baru saja mempersembahkan gelar Serie-A 2020-21, nama Simone Inzaghi pun masuk sebagai kandidat. Apalagi pria berusia 45 tahun juga menyukai skema 3-5-2 sama seperti Conte.
Tentu Simone Inzaghi tak ingin melewatkan kesempatan besar melatih klub raksasa untuk lonjakan karirnya. Sempat bersitegang dengan Presiden Lazio, Claudio Lotito, karena batal memperpanjang kontrak yang tinggal selangkah lagi, akhirnya Simone Inzaghi menerima tawaran melatih Inter mulai musim 2021-22.
Kepergian Conte disusul pindahnya dua pemain inti, Achraf Hakimi dan Romelu Lukaku, membuat banyak orang (termasuk fans Nerazzurri sendiri) meragukan perjalanan Inter musim ini sebagai juara bertahan, termasuk kapabilitas Simone Inzaghi sebagai pelatih. Seperti sudah sok meramal, tanpa memberikan kesempatan.
Padahal banyak pelatih besar Italia sekarang yang dulunya memulai karir dari klub minor. Massimiliano Allegri sebelum sukses di AC Milan dan Juventus, pernah melatih di Cagliari selama dua tahun. Allegri juga bukan mantan pemain hebat.Â
Conte sebelum angkat nama di Juventus, lama malang melintang jadi manajer di tim medioker seperti Bari dan Siena. Maurizio Sarri apalagi. Kenyang melatih klub kecil selama 25 tahun, ia baru terkenal ketika melatih Napoli tahun 2015 dalam usia 56 tahun!