Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pantaskah Inggris Disebut "Rumahnya" Sepak Bola?

17 Juli 2021   20:53 Diperbarui: 19 Juli 2021   01:40 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seringkali orang Inggris bangga mengaku bahwa mereka adalah penemu olahraga sepakbola, negeri asal sepakbola; sehingga nge-trend kalimat "football is coming home" dalam tiap turnamen akbar yang memiliki makna sepakbola akan kembali ke tempat kelahirannya jika Inggris berhasil juara. Tapi pantaskah Inggris disebut "rumah"-nya sepakbola?

Kalau untuk ukuran klub sih mungkin pantas. Mereka memiliki Premier League, kompetisi paling terkenal di dunia. Inggris juga memiliki paling banyak klub raksasa Eropa yang disebut The Big Six (terdiri atas Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur) yang memiliki fans base besar tersebar di seluruh dunia.

Tapi tunggu dulu. Untuk kompetisi bergengsi Liga Champions saja Inggris masih kalah dengan Spanyol.  

Negeri Matador cukup mengirimkan 2 wakil saja, Real Madrid (13 gelar) dan Barcelona (5 gelar) untuk total raihan 18 gelar Liga Champions mengalahkan 14 trofi kuping lebar milik Inggris (Liverpool: 6 gelar, MU: 3 gelar, Nottingham Forest: 2 gelar, Chelsea: 2 gelar, dan Aston Villa: 1 gelar).

Apalagi untuk urusan prestasi timnas, mungkin Three Lions mesti "malu" sebagai pengklaim tanah kelahiran sepakbola. Mereka hanya punya 1 trofi Piala Dunia 1966, dan belum sekalipun menjuarai Piala Eropa. 

Kita bandingkan dengan negara-negara di Benua Biru. Jerman menjadi yang terdepan (4 Piala Dunia: 1954, 1974, 1990, dan 2014/ 3 Piala Eropa: 1972, 1980, dan 1996). 

Disusul Italia (4 Piala Dunia: 1934, 1938, 1982, dan 2006/ 2 Piala Eropa: 1968 dan 2020), dan Spanyol ( 1 Piala Dunia 2010/ 3 Piala Eropa: 1964, 2008, dan 2012). 

Prancis yang Ligue 1-nya sering diejek sebagai "liga petani" kalah saing dengan Premier League, justru bisa menepuk dada dengan prestasi timnasnya ( 2 Piala Dunia: 1998 dan 2018/ 2 Piala Eropa: 1984 dan 2000). 

Nol gelar Piala Eropa, dimana Inggris saat negara lainnya macam Portugal, atau yang tak diperhitungkan seperti Cekoslowakia, Denmark, dan Yunani masih bisa meraih 1 trofi Euro.

Lalu bandingkan lagi dengan raihan negara Amerika Selatan. Brasil (5 Piala Dunia: 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002), Argentina (2 Piala Dunia: 1978 dan 1986), serta Uruguay (2 Piala Dunia: 1930 dan 1950). Melihat ini yakin Inggris minder.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun