"Maafkan aku Angeline, aku tidak bisa, aku tidak bisa menerimamu. Kamu tahu kan perbedaan umur kita itu sangat jauh" ucap raihan
Angeline yang mendengarkan jawaban dari Raihan pun menangis tersedu-sedu, ia menjawab "Kenapa? Kenapa tidak bisa! Menurutku perbedaan umur tidaklah menjadi masalah" jawab Angeline dengan suara yang lemas
"Maaf, aku benar-benar minta maaf, aku tidak bisa" ucap Raihan
Angeline pun lari dan pergi meninggalkan Raihan dari tempat itu dengan kondisi yang sedang menangis, Raihan pun berusaha mengejar Angeline yang lari dengan sangat kencang.
        Setelah kejadian semalam, keesokan harinya Angeline tidak masuk kerja, restoran pun kewalahan  karena biasanya ada seseorang yang mengatur keuangan kini sudah tidak ada lagi. Teman-teman Raihan di restoran pun menanyakan "Kenapa Angeline tidak masuk kerja? Apakah dia sakit?". Raihan pun menjelaskannya kepada Riana, Deva, Dimas, dan juga Brian. Deva yang mendengarkan penjelasan dari Raihan pun merasa sakit hati karena selama ini ia menyukai orang yang ternyata orang itu menyukai orang lain, dia pergi meninggalkan restoran sambil menangis. Tidak lama dari situ Deva pun kembali ke restoran menemui Raihan dan teman-temannya, "Kenapa kamu kabur tadi?" Tanya Riana, "Ah! aku tidak apa-apa kalian tidak usah khawatir, tadi aku hanya ingin mencari udara saja di sekitaran sini hehe" jawab Deva, "Tidak usah berbohong, lihatlah matanya seperti orang habis menangis hahaha" ucap Dimas. Raihan pun mencoba mengajak Deva untuk berbicara berdua, ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, apakah Deva sedang ada masalah atau bagaimana. Deva pun jujur dan menjelaskan semuanya kepada Raihan, "Ini semua memang sangat menyakitkan, apalagi mengetahui seseorang yang kita suka malah menykai orang lain, tapi aku ikhlas mau bagaimana lagi? Semua ini tidak bisa dipaksakan" kata Deva. Raihan tersenyum melihan Deva seorang anak laki-laki yang lebih muda darinya tetapi memiliki fikiran yang sangat dewasa.
        Keesokan harinya Angeline mulai bekerja seperti biasa lagi, dia sudah mulai bodo amat dengan apa yang Raihan katakana pada saat itu. Seminggu setelah kejadian Raihan menolak Angeline. Restoran Dalbang berencana pindah ke tempat yang lebih besar, hari ini mereka mulai mencari lokasi yang tepat dan strategis unutuk membuka restorannya. Setelah hampir 3 jam mereka mencari, akhirnya mereka menemukan tempat yang bagus dan bangunannya pun sangat luas dan modern hanya saja tinggal di tambah dengan ornament-ornamen khas Dalbang, dan juga lampu yang berlogo restoran Dalbang.
        Setelah mereka mendapatkan tempat yang bagus mereka semua mulai memindahkan barang-barang dari restoran yang lama ke tempat restoran Dalbang yang baru. Mereka saling bekerja sama satu sama lain, menyusun berbagai macam hiasan dan juga kursi-kursi. Restoran baru ini merupakan hasil kerja sama tim yang sangat baik apalagi Angeline yang sangat berpengaruh sekali terhadap restoran Raihan, ia yang bekerja keras memikirkan agar restorannya selalu ramai dan tidak mengalami kerugian, tempat yang sekarang pun merupakan saran dari Angeline. Setelah kepindahan mereka ke restoran yang baru, mereka mulai membuka dan seperti biasa mereka melakukan promosi terlebih dahulu agar orang-orang tahu bahwa ada restoran disitu.
        Sudah hampir satu bulan mereka membuka restoran barunya, Raihan mengajak Angeline ke rooftop untuk menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Angeline yang sudah berjuang dang membantu ia sampai saat ini. Siapa yang menyangka, ternyata Raihan pun memiliki rasa juga kepada Angeline.
"Aku mau memberitahu kamu sesuatu" ucap Raihan
"Apa tuh?" Tanya Angeline
"Kamu masih ingat kan pada malam itu kamu mengungkapkan perasaanmu padaku, sekarang aku mau menjawab dan memberitahu yang sebenarnya"