Mohon tunggu...
Saskiya PutriAmanda
Saskiya PutriAmanda Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Halo aku mau nugas disini

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kesabaran yang Membuahkan Hasil

21 Februari 2021   19:00 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:34 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Perjuangan dan usahanya selama tujuh tahun akhirnya membuahkan hasil, sebuah restoran di kawasan kota Bandung berhasil Raihan buka. Dulu, ketika Raihan menceritakan mimpinya ingin membuka sebuah restoran di kota itu, dia ditertawakan oleh teman perempuannya yang bernama Evelyn. Evelyn adalah teman selama ia berada di sekolah barunya, pada awalnya Evelyn merupakan gadis yang sangat baik dan perhatian kepada Raihan, disaat ayahnya meninggal Evelyn lah yang menemani dan menghibur Raihan. Sampai saat ini pun mereka masih berteman dengan baik, disaat Raihan bingung mencari pekerjaan Evelyn selalu memberi semangat dan dukungan agar Raihan tidak putus asa begitu saja. Pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang sudah sangat lama ini pasti terdapat perasaan saling menyukai satu sama lain, entah itu Raihan yang menyukai Evelyn atau bisa jadi sebalik nya. Benar saja Raihan menyukai Evelyn dan ternyata gadis itu merupakan cinta pertamanya.

                 Bagaimanapun Bandung adalah kawasan yang sangat ramai, uang sewa gedung disana pun sangat tinggi bagi pembisnis menengah seperti Raihan, apalagi dia seorang mantan narapidana. Tapi semua mimpi akan tercapai jika kita mau berusaha dan konsisten, persistent dalam memperjuangkannya. Dalam membangun restoran yang dberi nama Dalbang ini, Raihan dibantu oleh beberapa karyawan dan teman seperjuangannya, Angeline gadis yang memiliki IQ 162 ini ikut terlibat dalam mendirikan Dalbang. Angeline dan Raihan bertemu pada saat Angeline kabur dari rumahnya karena ada masalah dengan sang ibu, Raihan pada saat itu melihat ada seorang gadis di jembatan yang sedang menangis tersedu-sedu. Raihan menghampirinya dan bertanya "mengapa anak gadis berada diluar rumah tengah malam seperti ini?". Dari situlah mulainya mereka berdua saling berkenalan dan berteman sampai mereka bekerja sama untuk mendirikan restoran Dalbang ini. Karena mereka sering bertemu untuk membahas masalah restoran, Angeline pun mulai timbul rasa suka pada Raihan. Bagamanapun Angeline lebih muda dari Raihan dan merasa segala bentuk perhatian yang Raihan berikan adalah bentuk cinta. Alasan ia mau membantu dan bekerja sama dengan Raihan ya karena dia menyukainya. Angeline percaya dengan mimpi Raihan dan berusaha untuk mewujudkannya, walaupun Angeline termasuk anak yang cerdas tetapi ia adalah seorang sosiopat. Dia susah berempati pada orang lain dan selalu bermasalah untuk menjalin relasi dengan orang lain. Satu-satunya sahabat yang setia menemani dia adalah Deva.

                Deva, Deva adalah anak kedua dari pemilik Dingga Food, benar sekali dia adalah adik tiri dari Bagas. Deva hidup dengan rasa inferior di depan ayah dan kakak tirinya, Deva sangat berbeda dengan kakaknya Bagas kerena mereka merupakan saudara tiri dari ibu yang berbeda. Deva sangat baik tidak seperti Bagas yang selalu mencari masalah di setiap waktu. Dia anak yang jika ada masalah selalu menangis dan tidak ingin merepotkan orang lain, maka dari itu ia meminta Raihan agar mengizinkan dia bekerja bersamanya. Deva juga diam diam menyimpan rasa kepada Angeline.

                Raihan juga memiliki teman satu lapas nya dulu yang bernama Dimas, mantan preman yang sudah bosan untuk hidup dan dia juga tidak punya pilihan lagi selain menjadi preman. Raihan merupakan orang pertama yang menumbuhkan semangat dan harapan Dimas, Raihan mengatakan "Jangan khawatir, seorang mantan narapidana pun bisa menyongsong, menjalani masa depan cerah sebagai orang yang baik-baik" mendengar perkataan Raihan Dimas pun terketuk hatinya dan mulai menjalani kehidupan dengan baik. Raihan mengajak Dimas untuk bergabung bersama Angeline, Deva untuk menjadi rekan kerja nya. Selama proses pembuatan restoran Raihan selalu berfikir bahwa ia masih membutuhkan beberapa orang lagi untuk ikut bergabung dan membantunya. Dengan berjalan nya waktu restorannya pun sudah jadi hanya saja tinggal menata beberapa hiasan.

                Dalbang pun sudah hampir jadi, berkat bantuan dan kerja sama dari Angeline, Deva dan juga Dimas. Tidak terasa malam pun tiba, mereka semua berkumpul di rooftop Dalbang sambil meminum kopi hangat mereka membahas apa yang akan dilakukan kedepannya, mereka membahas makanan apa saja yang akan di jual, dan beberapa strategi pemasaran agar restorannya selalu ramai dengan pengunjung. Sebagai restoran yang baru dibuka mereka harus melakukan beberapa promosi, seperti membagikan brosur kepada orang-orang yang lewat di daerah Dalbang, semua ide promosi ini berasal dari pemikiran Angeline. Ke esokan harinya tepat pada hari pertama mereka buka, banyak sekali warga ataupun orang-orang sekitar yabng mampir dan makan di Dalbang, pelanggan yang banyak menyebabkan antrian yang sangat panjang. Mereka sebenarnya sangat kewalahan karena masih kurang pegawai di Dalbang, akhirnya sesudah Dalbang tutup Angeline mengusulkan untuk membuka lowongan pekerjaan "Aku ada usul nih, bagaimana kalau kita membuka lowongan pekerjaan dengan syarat bisa memasak, gimana? Apa kalian setuju?" Tanya Angeline. Raihan, Deva, dan Dimas pun mengangguk mendengar saran dari Angeline "Aku setuju!" ucap Deva, "Aku juga setuju dengan saran dari Angel" jawab Dimas, "Gimana? Raihan jawab dong" ucap Angeline, Raihan pun menjawab "Tentu saja aku setuju, karena kalau tidak begitu kita akan sangat kewalahan saat mendapat pelanggan yang  banyak"

                Di hari berikutnya mereka semua menempelkan brosur pembukaan lowongan pekerjaan di sekitar restoran Dalbang. Tidak lama mereka kembali ke restoran untuk beres-beres, saat sedang bere-beres munculah wanita cantik yang sedikit tomboy membawa kertas lowongan pekerjaan yang mereka buat. "Halo semuanya, saya disini mau melamar sebagai koki. Sebelumnya perkenalkan nama saya Riana" ucap wanita cantik yang bernama Riana, Raihan pun langsung menghampiri dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada Riana "Perkenalkan saya Raihan pemilik sekaligus manajer di restoran ini, kebetulan restoran kami sedang membutuhkan seseorang yang bisa memasak, apakah kamu seorang koki yang sudah berpengalaman?" Tanya Raihan, "Saya bukan koki professional, tetapi saya dating kesini karena saya sedang membutuhkan uang makanya saya ingin melamar disini, tapi tenang saja saya bisa memasak kok" jawab Riana. Akhirnya Raihan menerima Riana sebagai koki baru di restorannya, ia merasa kasihan kepada Riana makanya ia menerima Riana sebagai koki baru di Dalbang. Riana diminta Raihan untuk memasak dan masakannya akan dicoba apakah enak atau tida. "Apa kamu tidak salah menerima dia bekerja disini?"  Tanya Deva, "Kita llihat saja seberapa bagus kemampuan dia dalam memasak" jawab Raihan.

                Riana ini seorang wanita tomboy tetapi ia memiliki kharisma dan aura yang luar biasa sehingga Raihan berani menerimanya di Dalbang. Karena dia tidak mau mengecewakan Raihan dan teman-temannya dia pun terus berusaha dan belajar memasak dengan baik, tentu saja agar masakan dia semakin enak dan layak disajikan di Dalbang. Setiap hari setelah mereka menutup restorannya mereka selalu membereskan bersama-sama dan selalu menyempatkan waktu berkumpul bersama untuk membahas pendapatan mereka. Raihan sangat beruntung mendapatkan rekan kerja yang sangat baik, bahkan mereka semua dianggap sebagai teman bukan lagi sebagai pegawai. Setiap hari mereka selalu pulang bersama-sama, menikmati angina malam ditemani dengan canda dan tawa. Di perjalanan pulang mereka melihan seorang turis yang sedang kebingungan, mereka menghampiri dan bertanya "sedang apa kamu disini?' turis itu pun menjawab "saya sudah tinggal lama disini, kebetulan hari ini saya sedang mencari ayah saya, tapi tidak pernah ketemu". Mereka pun merasa kasihan dan mengajak ngobrol turis itu, turis itu bernama Brian pria yang berasal dari Bandung. Brian sudah cukup lama tinggal di Bandung, ayah Brian menikah dengan wanita asal korea dan semenjak beberapa tahun yang lalu ayahnya bilang mau pulang sementara ke Bandung, ayahnya meninggalkan Brian dengan ibunya di Seoul. Brian dating ke Bandung untuk menemui ayahnya yang sudah lama tidak pulang.

                Mendengarkan cerita Brian mereka semua sangat ber empati dan merasa kasihan, setelah bercerita panjang lebar Angeline pun menawarkan Brian bekerja di Dalbang, siapa tahu nanti Dalbang semakin terkenal dan banyak turis yang datang, Brian bisa menangani nya. Kebetulan Brian juga pandai berbahasa asing, jika begitu kami dapat berkomunikasi dengan para turis dengan mudah. Brian yang ditawarkan bergabung dengan mereka pun menerimanya dengan senang hati, bahkan sangat berterimakasih karena dia tinggal di Bandung sendirian dan dia juga butuh uang untuk biaya hidupnya selama di Bandung. Hari demi hari mereka lewati bersama, memajukan dan membangun restoran Dalbang dari nol sampai saat ini restoran mereka sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat. Semakin besarnya restoran Dalbang Raihan semakin bersemangat untuk bisa menyaingi Dingga Food milik ayahnya Bagas, Raihan sudah beberapa kali membeli saham dan banyak juga perusahaan yang ingin bekerja sama dengan Raihan.

                Semua itu tidak berjalan lancar begitu saja, Raihan banyak melewati tantangan yang sangat luar biasa selama merintis restorannya. Banyak perusahaan yang mau menjatuhkan Raihan dan tentu saja pemilik dari Dingga Food yang tidak mau kalah saing itu banyak melakukan hal-hal licik terhadap Raihan, teman Raihan sekaligus cinta pertamanya Evelyn ternyata merupakan salah satu pegawai di Dingga Food bahkan menjadi kepercayaan ayahnya Bagas. Evelyn pun sudah beberapa kali melihat restoran Raihan yang terus menerus ramai oleh pengunjung sedangkan restoran tempat ia bekerja sangat sepi dari pengunjung, karena tempat bekerja nya selalu sepi mau tidak mau Evelyn harus berbuat hal yang licik yang akan dia lakukan kepada restoran Dalbang. Dia menggunakan berbagai macam cara untuk menjatuhkan restoran Raihan, mulai dari menyebarkan berita hoax sampai ia membujuk untuk bertemu dengan Raihan degan maksud untuk mengorek rahasia yang Raihan punya tentang restorannya itu.

                Raihan memang tidak sadar bahwa Evelyn sedang berusaha untuk membuat usahanya bangkrut, dia pikir mana mungkin seorang Evelyn akan melakukan sesuatu yang jahat pada dirinya. Hal-hal janggal yang dilakukan oleh Evelyn kepada Raihan memang tidak ia sadari, tetapi Angeline mengetahui apa yang akan dilakukannya kepada Raihan. Angeline sudah beberapa kali memberitahu dan memperingati Raihan agar jangan terlalu dekat dengan Evelyn, benar-benar Raihan tidak mempercayai perkataanya "kenapa sih dia tidak mau mendengarkan apa yang aku katakan, dasar bodoh! Dia sudah dibutakan karena cinta" ucap Angeline kesal. Seiring br jalannya waktu Raihan mengetahui maksud jahat dari Evelyn dan ayahnya Bagas, mereka terus menerus mencari cara agar restoran Raihan bangkrut. Dalbang semakin hari semakin ramai bahkan omsetnya bisa sampai mengalahkan Dingga Food yang sudah terkenal itu, Riana, Raihan, Deva, Angeline, Dimas, dan Brian sempat berdiskusi "Bagaimana kalu kita menanam saham atau membeli saham?" ucap Raihan, Angeline dan semua teman Raihan setuju dengan pendapatnya, "Kita juga harus tetap berhati-hati dalam melakukan ini, karena kalian tahu kan bahwa Dingga Food berusaha menjatuhkan kita berkali-kali" jawab Angeline. Mereka semua membicarakan mengenai hal ini dengan sangat serius.

                Sebulan kemudian, setelah mereka merasa yakin dengan rencana Raihan paada saat itu. Raihan dan kawan-kawanya berhasil membeli saham dari beberapa restoran terkenal di Bandung, dari situ mereka semakin maju dan mereka pun berencana unutk pindah ke tempat untuk membuka restoran yang lebih besar. Dibalik kesibukan Raihan mengelola usahanya, dia masih sering memikirkan perasaannya kepada Evelyn. Mereka berdua sempat bertemu dan makan malam bersama sambil berbincang-bincang. "Bagaimana hari mu saat ini?" Tanya raihan, "hari ku sangat indah, walaupun sangat melelahkan" ucap Evelyn. Setelah pertemuan di malam itu mereka sudah jarang bertemu lagi karena kesibukannya masing-masing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun