Mohon tunggu...
Saskia Laudya Zahira
Saskia Laudya Zahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa Universitas Airlangga program studi S1 Teknik Lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pencemaran Air Sebabkan Krisis Air Bersih, Haruskah Kita Khawatir?

4 Januari 2025   10:47 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:47 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Kondisi kali yang tercemar (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Seperti yang telah kita ketahui, air merupakan sumber kehidupan bagi banyak makhluk. Tak hanya bagi manusia, air juga diperlukan agar hewan dan tumbuhan dapat bertahan hidup. Tahukah kalian bahwa lebih dari 70% bagian bumi adalah air? Namun, hanya 2,5% yang merupakan air tawar dan di beberapa daerah masih sulit diakses. Hal ini menyebabkan krisis air bersih masih menjadi momok bagi masyarakat, sementara kesadaran masyarakat mengenai pentingnya air bersih masih rendah. World Health Organization (WHO) pada tahun 2017 menyebutkan bahwa terhitung 2 miliar manusia di dunia menghadapi krisis air bersih. Dan diperkirakan Indonesia akan mengalami krisis air bersih di tahun 2040, ancaman ini tentu memerlukan perhatian dan antisipasi khusus agar tidak berdampak terlalu buruk bagi masyarakat.  


Salah satu alasan mengapa air bersih sulit diakses adalah pencemaran air. Pencemaran air dapat diartikan sebagai kondisi di mana terganggunya kualitas air akibat masuknya zat atau komponen asing yang mengakibatkan air tersebut tidak lagi layak untuk digunakan dan juga dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya, seperti mengancam kesehatan manusia dan juga lingkungan. Lalu, mengapa pencemaran air bisa terjadi? Bagaimana dampak yang ditimbulkannya? Dan langkah apa yang dapat kita lakukan untuk menghadapi krisis air bersih yang semakin mengancam ini?


Penyebab pencemaran air sering kali disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab. Beberapa macam limbah penyebab terjadinya pencemaran air, seperti:


1.     Limbah Rumah Tangga


Penggunaan produk kimia seperti sabun dan detergen tanpa pengolahan yang benar juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. Selain penggunaan produk kimia, penggunaan plastik sekali pakai yang dibuang sembarangan juga sering ditemukan di sungai, bahkan di laut.


2.     Limbah Industri


Banyak industri yang membuang limbah cair yang mengandung bahan kimia ke sumber air seperti sungai. Selain berbahaya bagi manusia, zat-zat yang ada di limbah tersebut dapat merusak lingkungan.


3.     Limbah Pertanian


Terutama pada penggunaan pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem air.


Pencemaran air tidak hanya berdampak serius terhadap lingkungan, tetapi juga mempengaruhi ketersediaan air bersih bagi masyarakat. Beberapa dampak pencemaran air antara lain:


1.     Kesehatan Masyarakat Terganggu


Air yang telah terkontaminasi dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti infeksi saluran pencernaan, gangguan reproduksi, gangguan pada kulit, dan juga dapat mengakibatkan keracunan logam berat.


2.     Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih


Sumber air yang telah tercemar sulit untuk diolah kembali menjadi air bersih, sehingga mengakibatkan sulitnya akses air bersih bagi masyarakat.


3.     Terganggunya Ekosistem Air


Limbah organik maupun anorganik dapat mencemari sumber air, dan dapat menyebabkan populasi ikan dan tumbuhan air menurun.


4.     Rusaknya Lingkungan


Hal ini dapat berimbas pada kesuburan tanah, penurunan produktivitas tumbuhan, perubahan iklim, dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan alam.


5.     Terganggunya Ekonomi Masyarakat


Dampak pencemaran air yaitu berkurangnya pasokan air bersih, mengakibatkan masyarakat harus membeli air dari sumber lain agar mendapatkan air dengan kualitas yang baik, yang terkadang mematok harga tinggi dan juga jauh dari lokasi tempat tinggal. Hal ini dapat mengakibatkan pertambahan pengeluaran rumah tangga dan dapat mengganggu kesejahteraan ekonomi masyarakat.


Untuk mengantisipasi masalah ini, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat umum di antaranya:


1.     Kebijakan Pemerintah


Perlunya kebijakan yang tegas dari pemerintah untuk mengatur pengelolaan sumber daya. Bisa dilakukan dengan membangun fasilitas pengolahan limbah industri dan rumah tangga, menerapkan teknologi desalinasi guna mendapatkan air tawar, membuat sistem distribusi air yang efisien dan tertata, dan membangun waduk yang ramah lingkungan.


2.     Mengembangkan Teknologi Ramah Lingkungan


Memanfaatkan perkembangan teknologi guna meningkatkan teknologi pengolahan air menjadi lebih modern dan mampu menyelesaikan permasalahan, sistem filtrasi yang canggih akan membantu untuk mendapatkan pasokan air yang aman dikonsumsi.


3.     Peran Masyarakat


Hal ini tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi masyarakat juga perlu ikut serta dalam mengantisipasi masalah ini. Masyarakat bisa melakukan beberapa pencegahan seperti tidak membuang limbah rumah tangga ke sumber air terutama sampah plastik, mengadakan kegiatan pembersihan lingkungan tidak perlu dalam skala besar cukup dengan melakukan di sekitar lingkungan rumah, dan mengedukasi beberapa orang yang mungkin belum paham mengenai penggunaan produk ramah lingkungan.

Krisis air bersih tidak hanya tentang berkurangnya pasokan air bersih, namun juga berkaitan dengan pencemaran air bersih yang sering kali diakibatkan oleh manusia. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat umum. Pengelolaan sumber daya air yang baik, pemanfaatan teknologi pengolahan air modern, dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat menciptakan kemudahan dalam pencegahan krisis air bersih. Hal ini bukan hanya tanggung jawab individu, namun merupakan tanggung jawab dan komitmen bersama demi berlangsungnya kehidupan yang sehat dan sejahtera baik untuk saat ini maupun untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun