Halo semuanya. Ini adalah artikel ketiga saya. Pada artikel yang ketiga ini, saya akan membahas pengaruh obat anti inflamasi terhadap jaringan otot. Namun, sebelum masuk dalam pembahasan, untuk mempermudah mari kita mengingat bersama mengenai jaringan otot, inflamasi, dan juga obat anti inflamasi.
Jaringan otot merupakan salah satu jaringan yang ada dalam tubuh manusia, berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : otot lurik, otot jantung, dan otot polos. Saat bergerak, otot menggunakan energi yang berasal dari Adenosin Tri Fosfat (ATP), Kreatin fosfat, dan Glikogen. Pada saat bergerak, otot akan berkontraksi atau lebih sederhananya memendek. Otot yang terlalu sering berkontraksi dengan pola atau gerakan yang sama, dapat mengalami peradangan, atau yang biasa kita sebut kram.
Peradangan atau inflamasi, sebenarnya merupakan cara tubuh untuk melindungi diri, dengan tujuan menghilangkan rangsang bahaya, iritasi, pathogen, dan pada akhirnya memulai penyembuhan. Peradangan juga merupakan cara tubuh memberi tanda bahwa ia sedang memperbaiki dirinya sendiri karena ada kerusakan didalam tubuh.
Dimana untuk mengatasi peradangan yang terjadi pada otot atau kram yang dialami, kita sering menggunakan obat yang diminum maupun dalam bentuk salep, seperti ibuprofen, aspirin, koyo, counterpain, dan bahkan salonpas. Â Obat-obat tersebut sebenarnya termasuk dalam obat anti inflamasi atau obat anti radang. Obat ini sering dianggap dapat menyembuhkan radang pada otot, namun sebenarnya obat anti inflamasi tidak menyembuhkan. Obat anti inflamasi memiliki 2 jenis, Non Steroidal Anti - Inflammation Drugs atau NSAID dan Steroidal Anti - Inflammation Drugs atau SAID, dimana keduanya berfungsi mengatasi peradangan, menormalkan suhu tubuh, dan pereda nyeri.
Namun, apakah obat anti radang juga mempengaruhi tumbuh kembang otot ?
Obat anti radang atau anti inflamasi sebenarnya bisa saja berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otot. Tetapi bisa pula tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otot.
Mengapa bisa berpengaruh dan bisa tidak berpengaruh ? Padahal mereka sama saja obat yang berfungsi untuk meringankan radang atau inflamasi.
Hal tersebut dikarenakan, obat anti inflamasi ada dua jenis seperti yang sudah disebutkan diatas. Dan dalam ke dua jenis obat anti inflamasi tersebut, tidak semua kandungan yang terdapat di dalamnya sama. Maka dari itu kedua nya juga memiliki pengaruh atau efek samping yang tentu saja berbeda.
Jika begitu, obat anti inflamasi manakah yang tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otot ? Serta tidak membuat masalah yang mungkin cukup fatal di kemudian hari ? Serta mengapa ?
Obat anti inflamasi atau obat anti radang jenis Non Steroidal Anti -- Inflammation Drugs atau NSAID. Alasannya adalah karena ia hanya menghambat konversi fosfolipid yang menjadi asam arakhidonat lewat penghambatan enzim fosfolipase. Dan juga, sebagian besar efek dari terapi dan juga efek samping dari obat NSAID berdasar pada penghambatan biosintesis prostaglandin atau PG. Obat golongan NSAID ini menghambat enzim siklo oksigenase atau COX yang membuat konversi asam arakhidonat menjadi PGG2 mengalami gangguan. Obat anti inflamasi berjenis Non Steroidal Anti -- Inflammation Drugs tidak berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otot tetapi justru berpengaruh kepada lambung dan juga ginjal, atau yang disebut efek samping gastrointestinal. Dimana obat anti inflamasi yang memiliki kandungan yang potensinya rendah dalam menghambat COX -- 1 akan tidak terlalu memberi efek pada lambung dan ginjal. Dan semakin besar rasio COX -- 2 / COX -- 1, maka efek samping gastrointestinal akan semakin besar pula.
Efek obat Non Steroidal Anti -- Inflammation Drugs pada segi analgesic hanya berpengaruh pada nyeri yang memiliki intensitas rendah dan tidak menimbulkan efek ketagihan dan sentral yang dapat merugikan. Sedangkan dari segi efek antipiretik adalah hanya menurunkan suhu badan saja pada saat demam. Dan pada segi efek anti inflamasi, NSAID lebih banyak dimanfaatkan untuk mengatasi kelainan musculoskeletal, namun tidak sepenuhnya mengatasi, karena obat NSAID yang digunakan untuk anti inflamasi hanya meringankan gejala -- gejala nyeri dan peradangan atau inflamasi yang berkaitan dengan penyakit. Tidak menghentikan, tidak memperbaiki, dan tidak mencegah kerusakan jaringan yang terjadi pada kelainan musculoskeletal. Serta, penghambatan prostaglandin berpengaruh kepada terhambatnya pertumbuhan -- pertumbuhan otot.
Obat anti inflamasi NSAID memang tidak memberi efek samping yang sangat berarti, namun perananan obat tersebut yang meringankan nyeri dengan menimbulkan rasa hangat (seperti pada obat anti inflamasi yang pemakaian luar), membuat kita merasa nyaman dan menganggap bahwa kita sudah sembuh dan tidak memerlukan perawatan lagi, dan otak juga menjadi tidak menghasilkan stimulus untuk kembali memperbaiki bagian jaringan yang rusak. Sehingga apabila ada sebagian kecil dari jaringan otot yang belum sepenuhnya diperbaiki pada saat kita mengaplikasikan obat anti inflamasi tersebut, bagian yang belum diperbaiki tidak akan terdeteksi oleh otak sehingga tidak diperbaiki.
Dan apabila hal seperti itu terjadi secara terus menerus apalagi pada saat kita terus melakukan latihan untuk memperbesar otot, lama kelamaan akan semakin banyak jaringan otot yang rusak, dan pada suatu saat bisa saja membuat kita merasakan sakit yang teramat sangat dan menimbulkan suatu penyakit yang bisa saja fatal. Penggunaan obat anti inflamasi yang menghilangkan rasa nyeri atau sakit dengan rasa hangat, sangat tidak dianjurkan bagi para binaragawan -- binaragawan dan juga bagi orang -- orang yang ingin membentuk tubuhnya sehingga terlihat berotot.
Karena dengan menggunakan obat anti inflamasi yang menghilangkan rasa nyeri dengan rasa hangat akan menggagalkan proses pembentukan otot yang di inginkan. Dalam arti, penghilangan rasa sakit anda sedang menjalani  proses pembentukan bentuk tubuh agar berotot hanyalah akan menggagalkan proses itu sendiri.  Contoh -- contoh obat anti inflamasi jenis Non Steroidal Anti -- Inflammation Drugs adalah asam mefenamat, asam meklofenamat, diklofenak, ibuprofen, fenbufen, indometasin, piroksikam dan meloksikam, serta salisilat.
Obat anti inflamasi jenis Steroidal Anti -- Inflammation Drugs, merupakan jenis obat anti inflamasi yang sangat kuat, hal itu disebabkan oleh obat-obat ini menghambat enzim phospholipase A2 yang menyebabkan tidak terbentuknya asam arakidonat. Tidak terbentuknya asam arakidonat juga berarti bahwa prostaglandin tidak akan terbentuk.
Molekul steroid sendiri yang dihasilkan oleh korteks adrenal tubuh secara alami dikenal sebagai kortikosteroid, yang terbagi menjadi dua, yaitu : glukokortiroid dan mineralokortiroid. Â Obat anti inflamasi Steroidal Anti -- Inflammation Drugs jika digunakan secara seenaknya ataupun dalam jangka waktu panjang dan dihentikan secara tiba - tiba dapat menyebabkan efek samping yang cukup serius seperti moonface, hipertensi, tukak lambung, retensi cairan, dan gangguan elektrolit. Beberapa contoh obat anti inflamasi steroid diantaranya adalah hidrokortison, deksametason, kortison asetat, betametason, tiamsinolon, prednisone, fluosinolon asetionid, prednisolone, metil prednisolone, dan triamsinolon asetonid.
Dengan tidak terbentuknya prostaglandin atau terhambatnya pembentukan prostaglandin, maka zat yang berperan dalam pembentukan dan juga pertumbuhan otot berkurang. Sehingga pembentukan serta pertumbuhan otot tidak dapat berjalan dengan lancar atau dengan kata lain terhambat.
Kesimpulannya, semua obat anti inflamasi mempengaruhi proses pertumbuhan dan juga perkembangan pada otot. Baik obat anti inflamasi Non Steroidal Anti -- Inflammation Drugs atau pun obat anti inflamasi Steroidal Anti -- Inflammation Drugs. Karena memang keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu meredakan atau pun mengatasi peradangan atau inflamasi.
Namun perbedaannya, obat anti inflamasi SAID atau Steroidal Anti -- Inflammation Drugs lebih keras dan lebih kuat jika dibandingkan dengan obat anti inflamasi NSAID atau Non Steroidal Anti -- Inflammation Drugs yang kerjanya lebih lemah. Tetapi walau begitu keduanya sama -- sama memiliki efek samping yaitu efek samping gastroidal, namun obat anti inflamasi NSAID tidak dapat menimbulkan kecanduan, tetapi obat anti inflamasi SAID dapat dengan mudah membuat pengguna obat tersebut kecanduan dan ketergantungan dengan obat tersebut, dan apabila pemberian atau penggunaan obat tersebut di hentikan secara tiba -- tiba, akan mengakibatkan efek yang fatal bagi penggunanya.
Menurut pendapat saya, efek samping dari kedua jenis obat anti inflamasi bagi otot dapat dianggap sebagai sebuah ancaman yang cukup serius bagi kesehatan. Hal tersebut dikarenakan obat anti inflamasi hanya akan menumpuk otot -- otot yang belum sempat diperbaiki dalam arti otot -- otot yang masih rusak dan tidak terdeteksi oleh otak. Otot -- otot yang rusak tersebut dapat menjadi seperti sebuah bom waktu yang sewaktu -- waktu bisa kapan saja meledak dan menjadi sebuah penyakit yang menyengsarakan yang menyerang kapan saja.
Dan karena itu, bisa saja membuat anda menjadi terus menerus ketergantungan pada salah satu jenis obat yang anda butuhkan secara berkala karena kerusakan otot yang fatal. Apabila anda terus menerus ketergantungan kepada obat -- obatan yang kebanyakan kimia, dapat berpengaruh pula kepada kesehatan ginjal, yang paling fatal adalah menyebabkan gagal ginjal.
Maka dari itu, penggunaan obat anti inflamasi sebaiknya dikurangi. Dan kita juga harus memperhatikan keadaan otot kita, jangan sampai kita menggunakan otot dengan terlalu berlebihan hanya karena ingin mendapatkan bentuk tubuh yang di impikan banyak orang, terutama para pria dan juga para binaragawan. Setidaknya kita harus bisa membatasi penggunaan otot -- otot kita, untuk menghindari cedera fatal, dan juga untuk menghindari penggunaan obat anti inflamasi yang berlebihan untuk mengobati cedera -- cedera yang dialami oleh tubuh. Berusaha mencapai apa yang kita inginkan dengan cara berlatih memang tidak salah, dan juga tidak dilarang.
Hanya saja proses berlatih yang terlalu berat dan tidak dilakukan secara bertahap merupakan bentuk usaha yang salah dalam mencapai bentuk tubuh dan mungkin cita -- cita yang sudah kita impi -- impikan. Karena proses latihan tersebut hanya akan menyebabkan kerusakan pada otot karena terlalu lelah berlatih. Dan jika dianggap remeh, hanya akan menimbulkan penumpukan otot yang rusak dan akan membuat kerusakan yang lebih fatal dikemudian hari. Sehingga, dianjurkan bagi binaragawan atau pun mereka yang ingin membentuk otot -- otot tubuh, agar melakukan latihan dengan cara bertahap, tidak yang langsung ekstrem, dan juga dianjurkan untuk tidak menggunakan obat penghilang nyeri atau rasa sakit ataupun obat anti inflamasi lain dalam bentuk dan label apapun setelah melakukan latihan otot yang baru atau pun yang cukup berat.
Daftar Pustaka :
https://ranikuggy.wordpress.com/2012/10/15/contoh-obat-ains/
https://www.slideshare.net/rula25/anti-inflamasi-steroid
http://www.doktermuslimah.com/2013/02/obat-golongan-nsaid-non-steroidal-anti.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H