Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Horor Koplak] Mbak Enggak Cantik Penunggu Studio Musik

12 Januari 2017   22:43 Diperbarui: 12 Januari 2017   22:57 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah malam yang hening mendadak terdengar teriakan Mas Yugo “Sash jangan iseng dong!”. Saya yang nyaris terlelap di tumpukan buku pun sontak kaget dan langsung menghampiri Mas Yugo “Siapa yang iseng mas?”

“Kamu kan yang ngelemparin pulpen ke aku? Bikin kaget tau”

“Hah? Enggak! Dari tadi aku duduk di kursi ya. Aku ngerjain tugas dan nyaris ketiduran,”

“Beneran bukan kamu?” tanyanya menyelidik

“Bukaaaan”

“Oh yawes nek gitu. Lanjutin aja kerjaanmu.” Mas Yugo pun kembali ke ruangannya meninggalkan saya yang penasaran.

Beberapa hari kemudian hal yang sama terulang lagi. Saat sedang memasang senar gitar yang putus Mas Yugo teriak “Duh jangan iseng dong! Sakit nih!” rupanya ada stick drum yang terlempar ke arahnya. Padahal ditempat itu nggak ada siapa pun selain saya. Dan saya jelas nggak mungkin melempar stick drum tersebut.

Penasaran dengan semua keanehan yang terjadi saya pun bertanya sekali lagi. Dan kali ini Mas Yugo menjawab “Iya Sash. Jadi disini tuh ada yang nunggu. Cewek. Kalau aku lagi lembur malam-malam dia sering jalan bolak-balik tapi nggak pernah ganggu. Cuma akhir-akhir ini aja kok jadi sering ada yang lempar-lempar. Mungkin warga baru. Kamu nggak usah takut. Kalau suatu saat kamu dilihatin itu tandanya dia pengen kenalan sama kamu,” katanya.

Dem, dem, dem. Mendengar penjelasan Mas Yugo saya langsung jiper. Ternyata oh ternyata di studio ini ada penunggunya. Pantesan kok suasananya terkesan misterius. Apalagi ruang les yang ada di lantai dua, kesannya benar-benar dingin. Bulu kuduk saya selalu meremang tiap masuk ke ruangan tersebut. Tapi bener kata Mas Yugo, selama saya nggak digangguin mah woles aja.

Namun rupanya ketenangan saya tidak berlangsung lama. Tidak sampai dua minggu dari kejadian Mas Yugo dilempar stick drum, saya mengalami malam yang tak mungkin terlupakan.

Malam itu berjalan sangat lambat. Sejak dimulainya shift saya pukul 4 sore, hanya ada 2 sesi pemakaian studia selama 2 jam. Jam 8 ke atas ruangan kosong karena tidak ada yang memakai. Suasana begitu sepi, apalagi gerimis sempat singgah sejenak. Saya yakin sampai jam 22.30 nanti nggak bakal ada yang menyewa studio. Dan tebakan saya tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun