Mohon tunggu...
I Made Mahendra Budhiastra
I Made Mahendra Budhiastra Mohon Tunggu... -

Pemuda yang gila akan dunia wisata, hiburan dan trend terkini. Ingin memiliki usaha sendiri dan bisa hidup berkecukupan dengan jalan yang direstui tuhan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Susahnya Mengurus Barang Pindahan di Bandara Soekarno-Hatta

22 Februari 2014   16:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:34 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Setelah mengurus surat DDO (Surat pengambilan barang) di kantor JAS, saya langsung pergi ke bea cukai di gudang JAS Impor untuk isi PIBK. Tapi layout gudang kargo yang terkesan rumit terlihat seperti disengaja oleh pihak Angkasa Pura 2 atau bandara soekarno hatta sendiri untuk memuluskan kerja para manusia-manusia busuk bernama calo tersebut.

2. Setelah hampir 1 jam keliling-keliling, ketemu juga gudangnya. Layout gudangnya juga sangat aneh! Masa lokasi kantor bea cukainya harus lewatin jalan yang kaya gang tikus begitu?

3. Setelah sampai di kantor impor, saya disuruh isi formulir PIBK dan diharuskan membuat surat keterangan bahwa bapak saya (sebagai penerima barang sesuai yg saya tulis ketika mengirim barang) adalah bapak kandung saya. Setelah semua dokumen lengkap, saya diharuskan beli materai 6000 untuk bisa menandatangani surat itu serta map hijau seharga Rp 3000

4. Setelah dapat materai dan map, saya kembali lagi ke gudang JAS tadi dan menyerahkan semuanya. Lalu nanti dari pihak bea cukai akan ada yg datang dan saya bersama beliau datang bersama-sama ke barang kiriman saya untuk cek barang.

Nah disini yang lucu ketika saya membuka koper (Disaksikan oleh sang petugas) dia malah sedikit kecewa pas lihat kalo isinya hanya barang bekas serta full buku dan dokumen. Akhirnya dia hanya tanda tangan saja dan selanjutnya bisa saya proses ke bagian pengesahan.

5. Setelah saya sampai di bagian pengesahan mereka minta nomor agenda di gedung B. Saya bingung maksudnya nomor agenda ini gimana? Akhirnya saya dtg ke pelayanan bea cukai yang ada di gedung sebelah. Setelah lama menunggu, ternyata problemnya adalah si pihak kargo cuma menulis personal effect doang tanpa diberikan keterangan apa aja isi dari konten personal effect tersebut. Makanya saya harus redress di gedung B. Saya jadi makin heran kenapa prosesnya jadi panjang begini?

6. Setelah sampai di gedung B untuk pengajuan redress, sang petugas nanya ini (sambil menyebut nama ayah saya) siapa? Saya jawab dong itu bapak saya. Lalu dia bilang lah yang punya barang itu sebenernya siapa? Bapak kamu atau kamu? Ya saya jawab kalo itu barang saya. Lalu dia bilang kalo saya harus consignee karena barang tersebut adalah milik saya dan bukan milik bapak saya. Lalu saya jelaskan dong kalo di website tertulis kalo kuasanya bisa mengambil barang tersbut. Lalu dia bilang lagi kalo memang bisa tapi harus consignee. Dengan sedikit garang, dia bilang prosesnya bisa 3 hari kalo untuk consignee hingga tiba2 bosnya datang dan nanya ada problem apa. Saya jelaskan dan tiba2 beliau bilang kalo consignee bisa selesai cepet kok tapi memang legalisirnya bisa 3 hari. Tapi bukan berarti barang pindahan saya ga bisa diambil hari ini.

Dan sayapun ga menyangka waktu menunjukan pukul 12 siang dan proses ambil barang saya belum selesai-selesai juga......

7. Karena istirahat siang, prosespun berlanjut pukul stgh 2 siang dan setelah saya lengkapi semua dokumen si petugas tadi nanya ke saya gini:

Petugas: Pak, ini ngurus sendiri ya dokumennya?

Saya: Iya pak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun