Mohon tunggu...
sary lestari
sary lestari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asuhan Keperawatan Renal Calculi

8 April 2016   21:17 Diperbarui: 8 April 2016   21:24 7228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.1.5 Penatalaksanaan medik
Tujuan pengelolaan batu pada ginjal adalah untuk :
 menghilangkan obstruksi,
 mengobati infeksi,
 menghilangkan rasa nyeri,
 mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi. (Palmer,1995)
Tindakan penatalaksanaan yang dapat dilakukan adalah:
1. Medikamentosa
Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan lebih bersifat simtomatis, yaitu bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan memberikan diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar
2. ESWL ( Extracorporeal Shockwave Lithotripsy )
Alat ESWL dapat memecah batu ginjal tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan. Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. Tidak jarang, pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.

3. Endourologi
Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu, tindakan tersebut terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. Alat tersebut dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidroulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser.

Beberapa tindakan endourologi untuk mengeluarkan batu pada ginjal adalah :
a. PNL ( Percutaneous Nephro Litholapaxy )
Yaitu mengeluarkan batu di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kalises ginjal melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil.
b. Uretero atau Uretero-renoskopi
Yaitu memasukkan alat ureteroskopi per uretram guna melihat kedaan ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah melalui tuntunan ureterorenoskopi.
4. Bedah Terbuka
Di klinik-klinik yang belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk tindakan-tindakan endourologi, laparaskopi maupun ESWL, pengambilan batu masih dilakukan melalui pembedahan terbuka. Pembedahan itu antara lain adalah pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal. Tidak jarang pasien harus menjalani tindakan nefrektomi karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dan telah terjadi pionefrosis, korteksnya sudah sangat tipis atau mengalami pengkerutan akibat batu yang menimbulkan obstruksi dan infeksi yang menahun (Ismadi M, 1976)

2.1.6 Komplikasi
 Jika batu dibiarkan dapat menjadi sarang kuman yang dapat menimbulkan :
1. Infeksi
2. Obstruksi Ginjal
3. Perdarahan
4. Hidronefrosis
Yang pada akhirnya merusak ginjal, kemudian timbul gagal ginjal dengan segala akibatnya yang jauh lebih parah. (Dafid Arifiyanto, 2008).

Tabel 2.2 Keseimbangan Air
Masukan air
(Ml/hari) Keluaran
(ml/hari)
Air minum 1900 Air kemih 2000
Air dalam makanan 850 Keringat 500
Air hasil oksidasi 350 Nafas 400

Jumlah
3100 Tinja
 200
3100
Sumber: Rose (1997) dalam Nurlina (2008)

Jumlah air yang diminum berpengrauh terhadap pembentukan batu saluran kemih yang ditunjukkan dengan risiko relatif (RR) seperti pada penelitian Assimos dalam tabel berikut ini:

 

 

Tabel 2.3 Jumlah Air Minum dan Risiko Relatif (RR) Timbul Batu
Jumlah air minum (ml/hari) RR timbulnya batu
< 1275 1,07
1275-1669 1,05
1670-2537 0,82
2050-2537 0,75
>2537 0,52

Sumber: Assimos (2000) dalam Nurlina (2008)
Berbagai jenis minuman juga berpengaruh dalam pembentukan batu saluran kemih. Ada beberapa minuman yang meningkatkan proses pemebentukan batu saluran kemih, namun adapula minuman yang menurunkan resiko pembentukan batu aluan kemih. Berikut data mengenai macam minuman dan resiko terbentuknya batu saluran kemih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun