Mohon tunggu...
Cerpen

Lembaran yang Tak Berharga

4 Oktober 2016   09:08 Diperbarui: 4 Oktober 2016   09:13 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“maafkan ibu yahh. Dia hanya rekan kerja. Gak lebih.”

Percayakah ayah dengan kata-kata yang tak masuk akal itu?

Yah, dengerin penjelasan ibu dulu. Belum sempat ngomong ayah tiba-tiba berdiri dan pergi keluar rumah sambil menggendong putri kecilnya tersebut. Aku tak habis fikir. Seorang ayah yang sangat baik dan perhatian terhadap anak dan istri dalam keadaan senang dan sedih yang selalu ada disamping ibu. Bahkan ketika kondisi uang yang tak memungkinkan, ayah selalu berusaha menyajikan sesuatu yang sangat istimewa untuk istri tercinta. Tetap membanggakan istrinya didepan teman-temannya. Seorang suami yang tidak pernah mengeluh ketika istrinya jarang dirumah, ketika istrinya tidak pernah menyediakan makan malam. Kini kelembutan dan keramahan itu berubah. Aku tidak tau apa yang ada dipikiran si Gladis yang jelas dia tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya .

Satu penyesalanku, karena aku diperuntukkan sebagai ongkos angkot yang ayah tumpangi bersama Gladis. Cukup jauh aku tau masalah keluarga tersebut. Ingin rasanya melakukan sesuatu utuk ayah dan Gladis.

Mungkin sekedar mengusap keringat dikeningnya. Tapi siapa aku? Aku tak mampu berbuat apa- apa. Aku hanya bisa memohon semoga kedepannya aku bisa mendapat pelajaran yang lebih berharga lagi yang tentunya akan kumulai bersama majikan baru saya.

R. Sartika Panggabean

J3A114158 (BP1)

Terinspirasi dari Buku Melukis Masa Depandengan judul “Andai Aku Bisa Bu,,” karya Noviantari S

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun