Mohon tunggu...
SAR TIKA
SAR TIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Tingginya Jumlah Ekspor Menurut Pandangan Xenophon di Indonesia

24 November 2023   00:16 Diperbarui: 24 November 2023   00:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Mengurangi produksi dalam negeri

Jika suatu negara terlalu bergantung pada ekspor, maka produksi dalam negeri dapat berkurang. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya permintaan akan produk-produk dalam negeri.

3. Meningkatkan kesenjangan pendapatan

Jika suatu negara terlalu bergantung pada ekspor, maka kesenjangan pendapatan dapat meningkat. Hal ini disebabkan oleh distribusi pendapatan yang tidak merata dari kegiatan ekspor.

Pandangan Xenophon tentang dampak tingginya jumlah ekspor dapat diterapkan pada Indonesia

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekspor yang besar. Hal ini didukung oleh kekayaan alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Namun, Indonesia juga perlu berhati-hati agar tidak terlalu bergantung pada ekspor. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah dampak negatif dari tingginya jumlah ekspor, seperti ketergantungan pada ekspor, berkurangnya produksi dalam negeri, dan meningkatnya kesenjangan pendapatan.

Untuk mencegah dampak negatif tersebut, Indonesia perlu melakukan berbagai upaya, seperti:

1. Mengembangkan industri dalam negeri

Indonesia perlu mengembangkan industri dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor. Industri dalam negeri dapat menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga dapat mengurangi permintaan akan produk-produk impor.

2. Mendiversifikasi ekspor

Indonesia perlu mendiversifikasi ekspor untuk mengurangi risiko fluktuasi harga komoditas ekspor. Diversifikasi ekspor dapat dilakukan dengan mengekspor berbagai macam produk, tidak hanya komoditas primer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun