Mohon tunggu...
Sartika MariaSiregar
Sartika MariaSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas HKBP Nommensen

Panggilan saya Tika,saat ini berusia 20 tahun, sedang menempuh pendidikan semester 3 di prodi Pendidikan Agama Kristen. Hobi menulis sangat melekat dalaam diri saya sejak kecil.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi Sheila

10 Juli 2023   12:36 Diperbarui: 10 Juli 2023   12:40 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jauh berbeda dengan Sheila, Johan juga melakukan hal yang sama. Adik laki-laki nya itu tidak malu membuka jasa semir sepatu dan tukang cukur panggilan bagi siapapun yang membutuhkan jasanya. Selain itu, setiap weekend, Johan biasanya menjadi kuli panggul di pasar. Dan si bungsu Mela, gadis yang hobi menulis itu memiliki usaha sampingan sebagai penulis lepas.

Sebenarnya, Sheila sudah sering melarang kedua adiknya untuk bekerja, namun mereka tetap keukeh ingin membantu perekonomian keluarga. Pada akhirnya, Sheila membiarkan mereka melakukan apa yang menjadi keinginannya asal tidak mengganggu sekolah mereka.

****

Sheila dan teman-temannya di paduan suara sudah berbaris rapi di tempat yang disediakan oleh panitia. Meskipun sedikit nervous karena banyaknya siswa dan siswi lain serta penonton dari kalangan umum, namun Sheila yakin bahwa acara hari ini pasti berjalan dengan baik. Upacara peringatan kemerdekaan RI ini dilakukan di lapangan kabupaten setempat, tentunya yang mengikuti kegiatan baris berbaris pun dari berbagai sekolah.

Bernafas lega ketika pada akhirnya mereka semua dapat menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Grup paduan suara yang dipimpin oleh coach Abimana mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak. Dan karena suksesnya penampilan mereka, Coach Abimana mentlaktir ke-30 anak didiknya untuk membeli apapun yang mereka inginkan.

Setelah membeli camilan dan minuman, mereka kembali berkumpul di samping gedung KUA yang kebetulan letaknya tak jauh dari tempat upacara. Mereka bercengkrama dan sesekali melemparkan candaan hingga menimbulkan derai tawa.

Sesekali, Sheila mencuri pandang pada Coach nya, tak seorang pun tahu bahwa jauh didalam lubuk hatinya, Ia menyukai Abimana Pramoedya. Coach tampan yang selama ini melatihnya bernyanyi. Ah, satu bulan berinteraksi dengan Abimana membuat rasa itu perlahan timbul dan kian bertambah jika laki-laki itu tersenyum seperti saat ini. Namun Sheila tentu paham, Abimana adalah langit yang hanya untuk sebatas dikagumi, bukan untuk dimiliki.

****

Sesampainya di rumah, Sheila melihat kedua adiknya sedang melakukan panggilan video dengan ibu mereka. Sheila pikir ini adalah waktu yang tepat untuk berbicara kepada ibunya mengenai impiannya yang ingin berkuliah di jurusan seni musik.

"Sehat, Bu? " Tanya Sheila ketika ia mengambil alih handphone yang semula dipegang oleh Johan.

"Ibu Sehat, kamu gimana kabarnya? Udah mau lulus kan? Wah bagus dong bisa langsung kerja!! " Tutur ibunya lugas. Belum jua Sheila menyatakan apa keinginannya namun sang Ibu sudah memberikan titah seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun