Sebaik apapun kita , tetap tidak akan bisa dipercaya dan diterima oleh mereka yang memiliki trust issue. Orang-orang ini cemas dan khawatir masa lalu pahitnya terulang kembali.
2. Sulit  Menerima Orang Lain
Mereka cemas dan selalu curiga terhadap ucapan dan tindakan orang lain. Mereka memilih untuk berhati-hati dengan tidak terbuai oleh ucapan yang meyakinkannya untuk percaya kepada orang tersebut.
3. Berprasangka Buruk
Disebabkan pernah punya pengalaman pahit, dikhianati dan disakiti, orang yang memiliki trust issue akan sering berprasangka buruk, jadi menganggap setiap orang adalah ancaman.
  Ia juga seringkali memikirkan hal negatif yang padahal sebenarnya tidak mungkin terjadi. Prasangka buruk ini tak hanya ditujukan pada orang yang belum dikenali, namun juga kerabat dekat, apalagi  bila sebelumnya memang diberi masa lalu gelap oleh orang-orang terdekat. Setiap ada permasalahan yang mengarah pada pengalaman pahitnya itu, seseorang yang trust issue pasti akan menanggapinya dengan prasangka buruk.
4. Menarik Diri dari khalayak
Karena mengganggap  orang lain dianggap sebagai sebuah ancaman, orang dengan trust issue seringkali menarik diri dari khalayak. Ia lebih memilih untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Ia takut rencana dan keinginannya rusak akibat campur tangan orang lain.
Jadi bila ada teman kita tiba-tiba mengasingkan diri, mungkin sedang mengalami trust issue.
 5. Gelisah
Orang dengan trust issue akan lebih sering gelisah. Sebenarnya dia juga butuh orang lain tetapi  rasa takut disakiti dan dikhianati. Sehingga kemungkinan berujung stres.
Di akhir tulisan ini, penulis ingin mengajak pembaca, mari hidup dengan berdamai dengan kondisi, maafkan diri sendiri dan orang lain, pahamkan diri bahwa positif thinking lebih sehat untuk fisik dan mental.
Stay Bright.
Penulis : Dr. Sarmini, S.Pd.,M.M.Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H