Mohon tunggu...
Dr. Sarmini
Dr. Sarmini Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Dosen

Guru dan dosen S1 : Pendidikan S2 : manajemen Pendidikan S3 : MSDM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Teknologi dan Konsep Blended Learning, Solusi Humanis Pendidikan di Masa Pandemi

15 November 2020   09:49 Diperbarui: 29 April 2021   14:29 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal Teknologi dan Konsep Blended Learning (annie spratt/unsplash)

Maka yang perlu kita lakukan adalah mencari solusi yang terbaik untuk semua permasalahan. Contoh : apabila siswa yatim/yatim piatu dan tidak mampu, maka harus ada dukungan yang cukup dari sekolah agar tetap dapat melaksanakan pembelajaran tersebut, misalnya dengan mengirimkan tugas ke rumah, home visit dengan protokol yang ketat, dan setiap aplikasi yang dipakai dalam pembelajaran sebaiknya juga menjadi kesepakatan antara pihak sekolah dan wali murid. 

Apabila memang ada penerapan home visit dipadukan daring menjadi alternative pembelajaran gabungan atau dengan Konsep Blended Learning dapat menjadi solusi.

Semler (2005) mengatakan bahwa : "blended learning mengombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran online, aktivitas tatap muka terstruktur , dan praktik dunia nyata. Sistem pembelejaran online, latihan di kelas, dan pengalaman on-the-job akan memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka. Blended learning menggunakan pendekatan yang memberdayakan berbagai sumber informasi yang lain". 

Ini lebih memungkinkan mungkin untuk anak-anak yang mempunyai kendala tidak bisa sepenuhnya pembelajaran daring. Jadi tetap menghadirkan pembelajaran berbasis teknologi atau daring tetapi sisi humanisnya tetap menjadi penekanan.

Terkait Pendidikan yang humanis , menurut Shodiq A. Kuntoro ( 2008 : 8 ).Anak didik perlu diperlakukan sebagai subyek yang memiliki peran sendiri, dapat mengatur kegiatannya sendiri, bukan sebagai obyek yang segala sesuatunya ditentukan oleh pendidik.

Dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, ada dua hal yang harus dibedakan yaitu sistem “Pengajaran” dan “Pendidikan” yang harus bersinergis satu sama lain. Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (kemiskinan dan kebodohan). 

Pendidikan lebih  memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Dan cara pandang ini juga sangat sesuai dengan Konsep Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kita.

Terakhir penulis ingin menyampaikan, keseimbangan dalam pembelajaran berbasis teknologi harus diimbangi dengan aplikasi nilai-nilai kemanusiaan yang agung, sehingga dalam pendidikan akan menjadi ideal yang sesungguhnya, cerdas intelektual, emosional dan spriritual dimana terlihat pada penerapan pembelajaran berbasis teknologi yang humanis.

https://wordpress.com/read/feeds/107830145/posts/3269624182

Penulis :

Dr. Sarmini, S.Pd.,MM.Pd, Direktur Pendidikan Sekolah Islam Nabilah, Batam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun