Mohon tunggu...
Andriani Sariwardani
Andriani Sariwardani Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Ilmu pendidikan(manajemen Pendidikan)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rinduku

11 April 2024   10:00 Diperbarui: 11 April 2024   10:05 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Doain aja papinya, kita tau kok kamu kangen papi, semuanya juga kangen kok. " Cetus mas Dedi sambil tersenyum.

Setelah sholat Id kami langsung ke makam mami dan papi. Di makam mami kami berdoa dan menaburkan bunga. Setelah itu menuju makam papi. Memang jarak makam mami dan papi lumayan berjauhan. Mami dimakamkan di Pemakaman keluarga besar. dan papi dimakamkan di Taman Makam Pahlwan. 

Setibanya di makam papi kami segera berdoa, disela - sela doaku kusisipkan kata - kata,

"Papi yang tenang ya. Kita semua udah sukses kok. Kami sudah memetik hadiah dari jatuh bangunnya dulu kami rintis. Semoga kami tetap menjadi pribadi yang sudah papi bentuk untuk tetap merunduk walaupun kita sudah di atas langit. Jangan kawatir ya, Pi. Ade tetap menempatkan papi di hati Ade. Setiap langkah Ade selalu diatas nasehat - nasehat papi. Teriam kasih ya Pi. Ade sudah sampai di titik dimana Ade bisa berdiri di atas kaki Ade sendiri." Ungkapan isi hati aku. 

" Terima kasih ya, Allah. Engkau sudah memberikan aku orang tua yang baik dan selalu menjadi teladan bagi kami. Tempatkan mereka di tempat yang paling indah, Ya Allah.", Akhir doaku sambil mencium nisan papi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun