Film ini bagi saya menarik, selain konteks masyarakat yang mengisahkan relasi harmoni antara penganut Kristen dan Muslim, masyarakat adat yang semakin tersingkir oleh pembangunan (privatisasi-kapitaliasi tanah dan hutan), pekerja anak dan pernikahan dini yang tentu kita banyak temukan di beberapa kasus di Indonesia.
Sebagai penghargaan atas perjuangannya, William Kamkwamba selanjutnya mendapatkan beasiswa untuk studi lanjutannya mengembangkan teknologi kincir angin serta terpilih oleh Majalah Time sebagai 30 orang dalam kurun waktu 30 tahun yang telah mengubah dunia pada tahun 2013.
Referensi lanjutan:
Menon, R. (2007). Famine in Malawi: Causes and consequences. Occassion Paper. Human Development Report Office. Accessed on, 17, 02-10.
Kamkwamba, W., & Mealer, B. (2016). The boy who harnessed the wind. Penguin.
ted.com/speakers/william_kamkwamba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H