Mohon tunggu...
Sar Imelia
Sar Imelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca novel dan menonton Drakor Cita-cita saya ingin menjadi istri Ryu sunjae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam, Mobilitas Sosial, Konsep dan Teori Mobilitas Sosial

24 November 2024   12:34 Diperbarui: 24 November 2024   12:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak mobilitas sosial positif

1. Mendorong seseorang untuk lebih maju: Terbukanya kesempatan untuk pindah dari strata satu ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di berbagai bidang. Kita bisa mencermati perbedaan kondisi Indonesia sebelum dan sesudah merdeka. Pada masa penjajakan, banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita untuk menjadi kepala pemerintahan. Hal tersebut karena tidak ada kesempatan atau peluang bagi rakyat kecil. Setelah merdeka, pendidikan dan kesempatan masyarakat untuk menjadi seorang pemimpin atau menjadi kepala pemerintahan terbuka sangat besar. Bahkan sampai sekarang, banyak masyarakat yang bercita-cita untuk menjadi pemimpin di berbagai bidang,

2. Mempercepat tingkat perubahan sosial: Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakat industri

3. Meningkatkan integrasi sosial: Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Contohnya, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai- nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.

Dampak mobilitas negatif

1. Terjadinya konflik: Salah satu bentuk perjuangan manusia dan kelompok sosial untuk mencapai posisis sosial tertinggi melalui mobilitas sosial. Tentu hal ini akan memunculkan persaingan yang berujung memicu konflik.

2. Gangguan psikologis: Mobilitas sosial merupakan perubahan status sosial dalam masyarakat. Seseorang yang sudah memiliki jabatan terkadang merasa khawatir jika kehilangan jabatannya. Bahkan pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan jabatan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun