Perubahan kondisi sosial: Struktur kasta dan kelas dapat berubah seiring perubahan pandangan masyarakat yang semakin terbuka. Kemajuan teknologi juga berperan dalam membuka peluang mobilitas sosial ke atas, serta terbentuknya stratifikasi sosial baru.
Ekspansi teritorial dan gerak populasi: Peluasan wilayah dan perpindahan penduduk, seperti urbanisasi dan transmigrasi, dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial.Â
Komunikasi yang bebas: Pembatasan komunikasi antar anggota masyarakat dapat menghambat mobilitas sosial. Sebaliknya komunikasi yang bebas dan efektif menghilangkan batas-batas sosial, yang mempermudah mobilitas sosial.
Pembagian kerja: Tingkat pembagian kerja mempengaruhi kemungkinan terjadinya mobilitas. Semakin spesifik pekerjaan dalam masyarakat, semakin kecil kemungkinan individu berpindah ke pekerjaan lain, sehingga mengurangi mobilitas sosial.
Tingkat fertilitas yang berbeda: Kelompok dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rendah cenderung memiliki tingkat kelahiran yang tinggin, sementara kelompok sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi jumlah anak. Ini memberi kesempatan bagi kelompok ekonomi rendah untuk meningkatkan kualitas keturunan, yang memungkinkan terjadinya mobilitas sosial.
Situasi politik: Ketidakstabilan politik bisa mendorong penduduk untuk berpindah sementara ke tempat yang lebih aman. Contoh kasus ini adalah perpindahan penduduk indonesia saat reformasi dan pengungsian warga Lebanon akibat serangan Israel.
Faktor yang menghalangi mobilitas sosial
Faktor ekonomi: Tiap individu dengan keterbatasan dalam kemampuan prodksi dan konsumsi akan mengalami kedulitan meningkatkan status sosial.
Diskriminisasi kelas sosial: Individu yang mengalami diskriminisasi akan sulit untuk naik ke tingkat sosial yang lebih tinggi.
Perbedaan jenis kelamin: Perempuan sering dianggap lebih lemah dari pada laki-laki, sehingga hal ini menghambat perempuan dalam mencapai posisi sosial yang lebih tinggi dan dibandingakan laki-laki.Â
Perbedaan ras dan agama: Biasanya terjadi di lingkungan kerja yang didominasi oleh ras atau agama tertentu, sehingga membatasi mobilitas sosial bagi yang berasal dari kelompok berbeda.