Mohon tunggu...
Sar Imelia
Sar Imelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca novel dan menonton Drakor Cita-cita saya ingin menjadi istri Ryu sunjae

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Islam, Mobilitas Sosial, Konsep dan Teori Mobilitas Sosial

24 November 2024   12:34 Diperbarui: 24 November 2024   12:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Metode subjektif: di mana stratifikasi sosial didasarkan pada pandangan individu tentang posisinya sendiri dalam hierarki sosial. Dalam metode ini, individu menilai sendiri di mana mereka merasa berada dalam struktur sosial masyarakat.

3. Metode reputasi: yaitu stratifikasi sosial ditentukan oleh pandangan anggota masyarakat lainnya. Orang-orang dalam masyarakat diberi kesempatan untuk mengidentifikasi golongan-golongan masyarakat yang berbeda berdasarkan reputasi atau penilaian umum tentang status sosial seseorang.

Teori mobilitas sosial menurut ahli

Martin Lipset dan Hans Zetterberg: Teori mobilitas sosial yang dicetuskan oleh Martin dan Hans ini berfokus pada penyebab dan dimensi terjadinya mobilitas sosial di masyarakat. Ada dua penyebab terjadinya mobilitas sosial, yakni supply( pasokan) dari posisi status yang tidak terisi, dan pergantian peringkat. Sederhananya, tiap terjadi mobilitas sosial mengarah ke arah atas, pasti akan ada pergerakan ke bawah. Sementara itu, dalam dimensi terjadinya, mobilitas sosial memiliki empat dimensi:

1. Ranking okupasi

2. Ranking konsumsi 

3. Rangking kelas sosial

4. Rangking kekuasaan

Ralph Turner: Teori yang dikemukakan Ralph turner ini menghubungkan sistem pendidikan dengan upaya mobilitas sosial yang ada. Asumsinya, yakni adanya sistem kelas terbuka, ditandai dengan dibukanya sekolah umum, sehingga menjadi peluang bagi masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Ralph turner juga menjelaskan bahwa ada dua mobilitas sosial yang didasarkan pada norma masyarakat, yakni mobilitas sponsor dan mobilitas kontes.

Pitirim sorokin: Teori ketiga diungkapkan oleh Pitirim sorokin. Teori ini berkaitan dengan kesempatan atau peluang terjadinya mobilitas sosial terhadap individu atau sekompok individu. Sorokin berpendapat bahwa dalam masyarakat, tidak semuanya mendapat kesempatan yang benar-benar sama dengan orang lain, untuk berpindah satus sosialnya. Lewat teori tersebut, secara tidak langsung sorokin membagi dua tipe mobilitas sosial, yakni mobilitas horizontal dan vertikal.

Faktor-faktor yang mendorong mobilitas sosial meliputi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun