Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Langit Biru", Film Natal Edukasi Mengenai Remaja

24 Desember 2020   00:00 Diperbarui: 24 Desember 2020   00:04 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tomtim bersama kawan-kawan dan guru renangnya sedang melakukan pemanasan sebelum berenang. Sumber: fanifanisaaulia.blogspot.com

Manda dan Jason tengah digoda ibu kantin. Sumber: kapanlagi.com
Manda dan Jason tengah digoda ibu kantin. Sumber: kapanlagi.com
Film ini lebih seru dengan dibumbui adegan kisah asmara Jason dan Manda. Seperti anak yang baru beranjak remaja, mereka sama-sama saling menyukai secara diam-diam, namun perasaan suka itu tidak diarahkan untuk pacaran, tetapi persahabatan.

Film ini diakhiri dengan setting acara natal dimana Biru kembali menari disaksikan banyak orang, lalu Bruno mendekatinya dan mengatakan bahwa Biru berbeda, tampak lembut dan cantik. Perasaan suka yang diungkapkan melalui pujian tersebut menggambarkan bahwa Bruno yang tadinya seorang pembully juga memiliki perasaan melankolis terhadap lawan jenisnya. Teman-temannya pun lalu memberikan cuitan kepada mereka.

***

Film ini sangat recomended untuk ditonton pada liburan natal, disamping sebagai hiburan saat libur, juga mengajak kita untuk belajar memahami remaja. Seorang remaja melakukan kenakalan tentulah ada sebabnya. Dan semoga waktulah yang akan mengobati, membantu mereka menjadi pribadi yang dewasa dengan meninggalkan kenakalannya saat remaja. 

Sebagaimana dikisahkan oleh seorang guru, dimana siswanya saat SMP adalah anak yang paling nakal di kelasnya. Siswa tersebut tidak mau mengerjakan tugas dari gurunya dan tidak mematuhi nasehat gurunya. Namun ketika sudah dewasa, siswa tersebut bekerja di SPBU, ketika mengetahui yang mengisi bensin adalah gurunya, maka siswa tersebut langsung mengucapkan salam dan mencium tangan gurunya. Waktu yang telah membuktikan bahwa setiap anak yang diklaim nakal, mampu untuk berubah.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun