Anaknya, Azkanio Nikola Corbuzier berusia 13 tahun juga seorang penderita disleksia, tetapi siapa sangka ia menjadi siswa terbaik di sekolahnya.
Apakah penderita disleksia tidak bisa sembuh? Masih menurut www.sinarharapan.co.id, pengidap disleksia tidak akan selamanya menderita gangguan membaca dan menulis. Ketika pertumbuhan otak dan sel otaknya sudah sempurna, ia akan dapat mengatasinya.
Tentu perlu ada cara yang tepat untuk membantu penderita disleksia dalam belajarnya. Melihat film Taare Zameen Par, Ram Shankar Nikumb mengajari Ishaan Awasthi dengan metode berikut.
Demikian pula Deddy Corbuzier, dia memiliki kesulitan dalam membaca dan mudah lupa untuk hal-hal yang tidak terlalu penting dalam hidupnya, seperti mengenal nama bintang tamunya. Tapi ia seorang public speaking yang handal. Kemampuan public speakingnya mampu menutupi kelemahannya.
Demikian pula Azka. Ia sulit dalam membaca dan menulis, tetapi ia menyukai dunia olahraga. Orangtuanya selalu mendukung apapun yang ia suka, termasuk menjadi YouYuber hingga ia mampu meraih Silver Award Play Button dari YouTube.
Deddy Corbuzier mengatakan bahwa ia tidak bisa membaca secara runtut, tetapi biasanya ketika membaca ia akan melihat sekilas kalimat tersebut. Ketika dalam bacaan terdapat kata asing, seperti rem blong.
Di dalam memori otaknya tidak ada kata blong, tetapi yang ada adalah bolong. Bisa saja dia kemudian membacanya rem bolong. Tetapi untuk kata yang sering ia jumpai, akan mudah ia pahami maksudnya karena sudah terekam dalam memorinya. Bahkan ia sulit membaca nama orang seperti Tiara. Karena kata Tiara tidak ada di dalam memorinya.
Azka mengatakan, ketika ayahnya mengajarkan kata look, maka sang ayah tidak langsung menuliskan look. Tetapi memberi penjelasan terlebih dahulu, L diibaratkan seperti kursi, karena kursi berbentuk seperti huruf L. OO diibaratkan seperti mata. Dan K adalah ibunya, Kalina. Maka Azka bisa menangkap "melihat Kalina", itu berarti Look.