Mohon tunggu...
Erni Lubis
Erni Lubis Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelar

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menginginkan Kehidupan Orang Lain? Tonton Film "Rumput Tetangga"

3 Januari 2020   12:08 Diperbarui: 3 Januari 2020   12:42 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi Madam Sri Menyan mengatakan bahwa ada satu lagi yang menginginkan kehidupan nyata Kirana, yaitu Diana. Merekapun akhirnya mencari Diana. Tapi Diana tidak mau kembali ke kehidupan aslinya, ia menginginkan kehidupan Kirana. Hingga pada akhirnya, Windy kena asma karena makan kacang, dan hanya Kiranalah yang paham cara mengatasinya. Maka, Diana menyesal, ia tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya. Ia pun harus menutup-nutupi bahwa Rega dislexsia.

Waktu menunjukkan pukul 00.00 itu artinya Madam Sri Menyan akan pergi dan mereka tidak bisa kembali ke kehidupan semula. Tapi kemudian Diana mengingatkan Kirana bahwa Ben selalu memutar jam 30 menit lebih cepat dari aslinya. Itu artinya masih ada 30 menit lagi untuk kembali ke kehidupan semula. Mereka pun menemui Madam Sri Menyan. Dan kembalilah mereka semua ke kehidupan aslinya.

Ending dari kisah ini adalah Kirana bahagia dengan rutinitasnya menjadi istri Ben dan mengasuh anak-anaknya. Diana juga bahagia kembali menjadi Boss dan bersikap baik pada Indra, lalu menerima cinta Bram. Sedangkan Tamtama akan menikah dengan gadis pilihannya. Dan Indra pun bahagia dengan Inge.

***

Hikmah dari film ini adalah mengajarkan kita untuk mensyukuri apa yang kita miliki hari ini, bahagia dengan apa yang tengah kita perjuangkan hari ini, dan menyadarkan kita bahwa sebagai hamba Allah kita telah memiliki jatah masing-masing untuk menjalani hidup, dimana antara satu dengan yang lainnya tidak akan pernah sama. 

Mungkin kita pernah memiliki tujuan sama, yaitu memiliki karir yang sukses, kehidupan rumah tangga yang harmonis, dan akhir hidup yang membahagiakan, tetapi jalan untuk meraih tujuan hidup itu antara satu orang dengan yang lainnya tidaklah sama. Hasil yang dituai pun tidak akan sama. Jadi jangan pernah merasa iri dengan kehidupan orang lain, karena kita memiliki porsinya masing-masing. 

Bahagia itu sederhana, syukuri kehidupan kita maka untuk selanjutnya hidup kita pun akan penuh dengan rasa syukur. Rasa syukur itulah yang mengantarkan kita pada kebahagiaan setiap hari. Masalah rejeki, jodoh, dan mati sudah diatur sama Allah, kita tinggal menjalani, memperjuangkan yang telah Ia kehendaki. Setiap perjalanan selalu ada cerita indah yang layak dibagikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun