Suatu ketika ia dipanggil kepala sekolah anaknya. Kepala sekolah tersebut melaporkan bahwa Rega turun nilainya. Rega pun sering mengeluh bahwa ketika melihat tulisan ia merasa tulisan itu berputar-putar. Kirana lalu mengajak Rega ke dokter, ternyata Rega mengidap Dislexsia, sulit memahami bacaan. Sedangkan Windy sejak kecil alergi kacang sehingga jika makan kacang asmanya kambuh.
Suatu ketika Kirana dikabari oleh Diana bahwa ia akan kembali ke Indonesia, dari Korea. Diana mengajak ketemuan Kirana. Diana adalah teman dekat Kirana, dia juga dulu waktu SMA menyukai Ben, tapi Ben lebih menyukai Kirana. Diana saat ini bekerja di PR Consultant. Karirnya tampak sukses dan ia pun tampak mengagumkan. Terlebih masih single sehingga bisa bebas melakukan apa saja.
Diana mengenalkan Kirana pada Bram, sosok yang menyukai Diana. Tapi Diana sendiri tidak menyukai Bram karena diam-diam dia masih menyimpan rasa pada Ben. Diana memiliki seorang asisten bernama Indra, yang juga temannya waktu SMA. Diana selalu memarahi Indra dan mengatakan bahwa kinerja Indra tidak pernah benar.
Diana mengajak Kirana untuk datang ke reunian SMA. Awalnya Kirana tidak mau, dia merasa malu karena hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi Diana membujuknya, akhirnya ia dan Ben datang. Diana berbohong kepada teman-teman mereka bahwa Kirana adalah PR Consultant sehingga Kirana tidak malu berada di sana.
Kirana pun bertemu dengan Tamtama, calon gubernur DKI Jakarta yang dulu pernah mengejar-ngejar Kirana. Sewaktu SMA Kirana adalah ketua Osis, Tamtama mengucapkan terimakasih kepada Kirana, akibat mengejar-ngejar Kirana hingga rela menjadi anggota Osis juga, Tamtama merasa apa yang dicapai saat ini karena Kirana.
Lalu tibalah di satu konflik yang akan mengubah segalanya. Dimana ketika Kirana sedang berjalan-jalan di reunian tersebut ia bertemu Madam Sri Menyan yang membuka lapak sebagai seorang peramal yang bisa merubah hidup seseorang. Kirana pun ingin hidupnya dirubah menjadi seperti Diana.
Keesokan harinya Kirana bangun pagi dengan kondisi begitu kaget karena ia berada di apartemen yang mewah. Indra sudah berdiri di sebelahnya mempersiapkan kebutuhannya untuk meeting pagi ini. Kirana tampak bahagia sekali dengan perubahan ini. Ia menyapa dengan ramah seluruh pegawainya, bahkan dengan suka rela merapikan dasi pegawainya yang tidak rapi.Â
Ia juga mengatakan kepada sekertarisnya, Inge, bahwa Indra dari dulu menyukainya. Â Ia pun memaafkan bahkan hanyut terbawa suasana ketika karyawannya telat karena harus mengurus anaknya terlebih dahulu. Dan ia pun meminta kepada para karyawan untuk membawa makanan ketika meeting. Ia juga meminta agar karyawan menggunakan bahasa indonesia saja ketika presentasi, bukan bahasa inggris. Selepas bekerja ia juga memilih makan nasi padang milik sopirnya daripada salad untuk dietnya.Â
Tapi akhirnya, ia merasa lelah dengan hidupnya yang hanya meeting seharian, merasa kesepian, dan akan menjadi calon istri Tamtama yang mana ia tidak menyukainya. Ia kangen dengan anak-anaknya, dan Ben. Ia membuka instagram, Ben tampak bahagia sekali dengan Diana dan dua anaknya.Â
Karena frustasi dengan hidupnya yang kesepian ia pun berubah menjadi galak kepada karyawannya. Karyawannya menjadi takut, Indra pun menganggap bahwa Kirana berubah. Maka Kirana menceritakan apa yang tengah terjadi pada dirinya setelah reunian itu. Tidak disangka, Indra ternyata juga mendatangi Madam Sri Menyan dan meminta agar bossnya diganti Kirana.
Kirana mengajak Indra untuk kembali mengadakan reunian untuk bertemu Madam Sri Menyan. Tetapi saat reunian berlangsung, Indra tidak mau kembali ke kehidupan aslinya dan menginginkan agar Kirana tetap menjadi bossnya. Indra pun memberikan obat tidur pada Kirana. Tapi akhirnya Indra menyesal dan meminta Inge untuk membangunkan Kirana. Mereka pun mencari Madam Sri Menyan.