Mohon tunggu...
Sarianto Togatorop
Sarianto Togatorop Mohon Tunggu... Guru - Pengajar yang menyukai kebebasan

Seseorang yang tak tahu kalau dia ada

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dangdutan di Masa PSBB? Sungguh Teeerlaaalu...

2 Juli 2020   12:23 Diperbarui: 3 Juli 2020   04:21 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rhoma Irama, Raja Dangdut Indonesia (sumber: tribunnews.com)

Surya Atmaja sendiri selaku penyelenggara hajatan mengundang Rhoma Irama dan pedangdut lainnya untuk melaksanakan konser dalam rangka hajatan khitanan puteranya.

Acara ini sendiri sudah mendapat peringatan dari Bupati Bogor, Ade Yasin dengan mengirimkan petugas gabungan untuk mengingatkan larangan pelaksanaan konser. Namun rupanya konser tetap berjalan. Sungguh teeerlaluhhh.

Acara ini dinilai melanggar Peraturan Bupati (Perbub) No. 35 Tahun 2020 karena menyebabkan kerumunan massa. Mengingat dalam masa pandemi aktivitas kerumunan dilarang karena sangat potensial menjadi ajang penyebaran virus Corona.

Acara dangdutan ini pun berbuntut pemeriksaan kepada penyelenggara, Rhoma Irama dan artis lannya serta seluruh oknum yang terlibat dalam kegiatan ini. Sepertinya proses hukum akan berjalan untuk menindak tegas pelaku kegiatan berbahaya ini.

Kesadaran yang minim

Berkaca dari dua kasus ini, ehhh tiga sama kasus tetangga saya yang menyelenggarakan hajatan. Yang paling nyata terlihat adalah kesadaran masyarakat yang kurang.

Tetangga saya, tamu-tamu yang hadir, tenaga medis di RS Wisma Atlit yang dangdutan, Surya Atmaja penyelenggara konser dangdut Rhoma Irama, Rhoma Irama sendiri, semua yang hadir bahkan yang orang-orang yang masih suka membuat kerumunan di tengah pandemi ini.

Jika sudah dilarang, mengapa harus membuat acara demikian? Tidak bisakah syukuran dilaksanakan dengan cara berbeda? Kalau tak ada syukuran, apa pernikahannya tidak sah? Yang penting prosdur pernikahannya sudah memenuhi undang-undang. Syukuran juga bisa lain waktu.

Atau acara perpisahan kan tidak harus. Sekolah-sekolah juga dilarang membuat acara perpisahan. Nyatanya tidak ada yang berani membuat. Perpisahan lewat Whatsapp group saja. Lebih aman, walau tak biasa. Masalahnya hanya belum biasa.

Apalagi acara konser yang mengundang orang banyak, mendatangkan artis yang akan manarik ratusan orang untuk datang. Potensial sekali untuk menjadi ajang penularan virus Corona. Mengapa mesti menentang bahaya, melanggar peraturan yang mengakibatkan ancaman kurungan. Hanya demi dangdutan.

Lalu, berkaca dari tiga kasus di atas, "sudah bolehkan kita dangdutan?" Ya boleh-boleh saja. Dangdutan di rumah siapa yang larang. Seperti tetangga saya yang lain. Untuk menghilangkan jenuh dia dangdutan di rumah. Putar musik lalu nyanyi sepuas hatinya. Walau terasa bising, saya bisa maklumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun